Jakarta, NU Online
Upaya untuk melakukan rehabilitasi terhadap kondisi dayah atau pesantren di Aceh pasca tsunami terus dilakukan oleh Komite Bencana Alam (KBA) PBNU. Terakhir, program yang dilakukan adalah memperbaiki sanitasi atau MCK di empat dayah atau pesantren di wilayah Aceh Besar dan Aceh Utara.
Sekretaris KBA Mabrur MS mengungkapkan bahwa pembangunan sanitasi sangat penting dilakukan setelah melihat kondisi beberapa dayah yang fasilitas MCK-nya kurang memadai. ”Saya survey dan mengalami sendiri di sebuah dayah dengan 250 santri tapi hanya terdapat satu MCK, bahkan untuk ke toilet harus membawa air sendiri,” tandasnya, Senin.
<>Masing-masing dayah akan mendapat bantuan sekitar 25 juta dengan sistem swa kelola. Artinya terdapat konsultan yang akan membantu mendesain MCK, namun pesantren juga dilibatkan dalam pembangunan fasiltias tersebut.
Untuk program ini KBA menggandeng Integrity Friendship Future (IFF), salah satu LSM asal Jepang yang bergerak dalam bidang sosial yang dipimpin oleh Ike Farida, salah satu sekretaris Asosiasi Muslim Jepang.
Dikatakan oleh Mabrur bahwa dalam satu atau dua bulan ini, semua pembangunan MCK sudah selesai dan bisa digunakan. ”KBA maupun IFF juga menginginkan program ini bisa dilanjutkan pada pesantren lainnya,” paparnya.
Bantuan lainnya yang diberikan oleh IFF berupa mainan untuk anak-anak. Namun karena jumlahnya sedikit, pengirimannya akan dilakukan secara bertahap dengan menitipkannya ketika ada pengurus PBNU yang akan kesana. ”Ini dikarenakan biaya pengirimannya lebih mahal jika dikirimkan lewat paket,” imbuhnya.(mkf)
Terpopuler
1
Nabi Musa Menangis saat Tahu Umat Rasulullah Lebih Mulia Ketimbang Umatnya
2
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah
3
Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
4
Data Hilal Penentuan Awal Bulan Syaban 1446 H
5
Khutbah Jumat: Jagalah Lisan supaya Tidak Menyakiti Orang Lain
6
Gus Baha Ungkap Keterbatasan yang Jadi Kelebihan Manusia
Terkini
Lihat Semua