Jakarta, NU Online
Memperingati Maulid Nabi Muhammad, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang juga dikenal sebagai penyair ini melakukan pementasan puisi-puisi yang menunjukkan cinta kepada Kanjeng Nabi Muhammad yang menjadi junjungan umat Islam.
Pada acara yang diselenggarakan di Gedung BPPT Selasa malam (25/3) sejumlah seniman dan budayawan terlibat. Ratih Sanggarwati membawakan acara sekaligus membacakan puisi-puisi Islami.
/>
Sang Clurit Emas, D Zawawi Imron juga menampilkan karya-karyanya yang mengekpresikan kerinduan akan pertemuan dengan junjungan Nabi Muhammad. Demikian pula, Heidy Yunus mengisi acara dengan lagu-lagu Islami.
Slamet Gundono yang malam ini tampil dengan ukulelenya membacakan syair barzanji dengan terjemahan gaya banyumasan. Ia mampu menggairahkan suasana yang sebelumnya terkesan formal dengan karakter vokalnya yang tinggi dan dialog yang membuat penonton yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu pengajian menjadi merasa tak berjarak.
Mereka larut dalam pesan-pesan moral yang disampaikan dengan apik sehingga mampu menyentuh hati sehingga penampilannya selama 15 menit terasa pendek.
Terakhir KH Mustofa Bisri menampilkan karyanya Aku Merindukanmu O Muhammad dengan bahasa yang sangat indah.
Aku merindukanmu l Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembuat-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengan suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku Merindukanku o. Muhammadku. (mkf)
Memperingati Maulid Nabi Muhammad, KH Mustofa Bisri (Gus Mus) yang juga dikenal sebagai penyair ini melakukan pementasan puisi-puisi yang menunjukkan cinta kepada Kanjeng Nabi Muhammad yang menjadi junjungan umat Islam.
Pada acara yang diselenggarakan di Gedung BPPT Selasa malam (25/3) sejumlah seniman dan budayawan terlibat. Ratih Sanggarwati membawakan acara sekaligus membacakan puisi-puisi Islami.
Slamet Gundono yang malam ini tampil dengan ukulelenya membacakan syair barzanji dengan terjemahan gaya banyumasan. Ia mampu menggairahkan suasana yang sebelumnya terkesan formal dengan karakter vokalnya yang tinggi dan dialog yang membuat penonton yang sebagian besar terdiri dari ibu-ibu pengajian menjadi merasa tak berjarak.
Mereka larut dalam pesan-pesan moral yang disampaikan dengan apik sehingga mampu menyentuh hati sehingga penampilannya selama 15 menit terasa pendek.
Terakhir KH Mustofa Bisri menampilkan karyanya Aku Merindukanmu O Muhammad dengan bahasa yang sangat indah.
Aku merindukanmu l Muhammadku
Sepanjang jalan kulihat wajah-wajah yang kalah
Menatap mataku yang tak berdaya
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan
Airmataku pun mengalir mengikuti panjang jalan
Mencari-cari tangan
Lembuat-wibawamu
Dari dada-dada tipis papan
Terus kudengan suara serutan
Derita mengiris berkepanjangan
Dan kepongahan tingkah meningkah
Telingaku pun kutelengkan
Berharap sesekali mendengar
Merdu-menghibur suaramu
Aku Merindukanku o. Muhammadku. (mkf)
Terpopuler
1
Nabi Musa Menangis saat Tahu Umat Rasulullah Lebih Mulia Ketimbang Umatnya
2
Keutamaan Puasa Syaban Menurut Syekh Nawawi al-Bantani
3
Khutbah Jumat: Menumbuhkan Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah
4
Khutbah Jumat: Jagalah Lisan supaya Tidak Menyakiti Orang Lain
5
Khutbah Jumat: Jangan Salah Pilih Teman
6
Khutbah Jumat: Manusia sebagai Makhluk Sosial, dan Perintah untuk Saling Mengenal
Terkini
Lihat Semua
