Warta

Mendikbud Tutup Halaqoh Ansor

Sabtu, 31 Desember 2011 | 09:08 WIB

Jombang, NU Online
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muh Nuh menutup rangkaian kegiatan Halaqoh Nasional dan Bahtsul Masail Kiai Muda yang digelar PP GP Ansor di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas Jombang.

M Nuh, mengapresiasi positif kegiatan badan otonom NU ini yang ikut membangun mencerdaskan bangsa dengan menggelar halaqoh. Dan berharap Ansor terus memberikan kontribusi positif kepada generasi anak bangsa.

<>”Dengan kegiatan ini kita bisa gunakan sebagai transformasi keilmuan, halaqoh sebagai tradisi keilmuan kita semua,” tuturnya yang hadir didampingi salah satu ketua PBNU Kacung Marijan.

Mendikbud juga menyatakan bahwa banyak orang luar yang bangga dengan bangsa Indonesia dan berharap betul dengan bangsa ini. Karena menurutnya yang bisa menjadi jembatan antara Barat dan Timur, antara Islam dan Kristini adalah bangsa Indonesia.

“Termasuk terkait faham keislaman yang kita anut menjadi harapan besar bagi mereka dari luar negeri,” imbuhnya menceritakan saat mendampingi beberapa kepala negara dan pemerintahan termasuk Presiden Jerman dan Perancis.

Lebih lanjut M Nuh, mengingatkan, usia Ansor merupakan usia yang produktif, dan pada 30 tahun kedepan yakni antara 2010 hingga 2040 bangsa Indonesia akan mengalami boming usia produktif terbesar sepanjang sejarah.

“Ini terjadi hanya terjadi setiap 30 tahun sekali, penduduk usia Ansor (produktif ini) di Indonesia paling besar, ini pasti ada rahasianya,“ ujarnya seraya mengatakan hal ini harus disyukuri dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Posisi yang begiu penting harus bias kita manfaatkan betul untuk alam semesta ini”.

Mendikbud memberikan dukungan penuh pada GP Ansor terutama ikut membimbing kadernya masuk perguruan tinggi (PT). karena menurutnya pendidikan sangat berperan untuk mengentas kemiskinan.

“Sampai hari ini saya belum menemukan rumus mengurangi kemiskinan tanpa pendidikan. Agak susah memotong rantai kemiskinan tanpa pendidikan,” imbuhnya.

Smentara itu, Ketua Umum Nusron Wahid menyatakan disamping kegiatan Halaqoh dan bahtsul masail. Ansor juga telah memberikan bimbingan kepada lulusan SMA/MA untuk masuk PTN.

“Kita juga memberikan bimbingan kader-kader lulusan SMA/Madrasah melalui Pesantren kilat Sukses Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SMPTN). Mereka kita bombing selama 7 pekan agar masuk PT,” bebernya.

Dari sekitar 1000 peserta Pesantren kilat ini dikatakannya sebanyak 620 peserta lulus masuk PTN dan mendapatkan beasiswa bidik misi. ”Ke depan kita akan lakukan lagi kegiatan bimbingan ini di 40 kabupaten/kota,” ujarnya seraya mengatakan bahwa salah satu persyaratan kepengurusan di tingkatan Cabang sah dan maju adalah memiliki lembaga pendidikan, kursus dan satu badan usaha.

 

Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Muslim Abdurrahman