2 Warisan Besar KH Abdul Wahab Chasbullah untuk Umat Islam Dunia
Senin, 6 Februari 2023 | 07:00 WIB
Bupati Jombang Hj Mundjidah Wahab saat menyampaikan sambutan di acara Seminar Internasional Kepeloporan KH Abdul Wahab Chasbullah dalam Komite Hijaz dan Pengaruhnya terhadap Dunia Keislaman di Pendopo Jombang, Ahad (5/2/2023). (Foto: NU Online/Syarif Abdurrahman)
Jombang, NU Online
Hj Mundjidah Wahab mengatakan bahwa warisan terbesar pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdul Wahab Chasbullah untuk umat Islam dunia adalah kebebasan berpikir dan berpendapat.
Hal ini disampaikan salah seorang putri KH Abdul Wahab Chasbullah ini saat seminar internasional ‘Kepeloporan KH Abdul Wahab Hasbullah dalam Komite Hijaz dan Pengaruhnya terhadap Dunia Keislaman’ di Pendopo Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Ahad (5/2/2023).
“Warisan terpenting KH A Wahab Chasbullah kepada kaum Muslimin Indonesia dan dunia yaitu memberikan contoh kepada generasi penerusnya dalam prinsip kebebasan berpikir dan berpendapat,” jelasnya.
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Jombang itu bahwa berpendapat demikian setelah melihat peran KH Wahab Chasbullah dalam Komite Hijaz. Saat itu, Kiai Wahab datang ke Arab Saudi untuk menemui Raja Hijaz Ibnu Saud sebagai utusan NU agar di Tanah Suci diberikan kebebasan bermazhab.
Baca Juga
Sorban Diponegoro Kiai Wahab Chasbullah
Kebebasan bermazhab ini merupakan tanda bahwa KH Wahab Chsbullah dan ulama NU sangat menjunjung tinggi kebebasan berpikir dan berpendapat. Bagaimana kebebasan berpikir dan berpendapat tetap berjalan dalam nuansa keberagaman.
“Bagi KH Wahab, kebebasan berpikir dan berpendapat tidak mengurangi ruh spiritualisme umat beragama dan kadar keimanan umat Islam. Umat Islam justru akan mampu memecahkan problem sosial kemasyarakatan dengan pisau analisis keislamanan,” ujar salah satu pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum ini.
Menurutnya, saat itu tidak banyak ulama dunia berani menentang kebijakan Ibnu Saud yang menginginkan keseragaman mazhab dan penggusuran makam Nabi Muhammad serta sahabat.
Setelah Ibnu Saud mengalahkan Syarif Husein, penguasa tanah Hijaz beralih dan pandangan tentang kebebasan berpikir juga bergeser. Di era Syarif Husen, ada kebebasan empat mazhab. Sementara di era Ibnu Saud, hal itu terancam tidak berlaku.
Lalu Kiai Wahab datang menyampaikan juga keresahan umat Islam dunia tentang ancaman pemutusan hubungan batin antara umat Islam dan Nabi Muhammad ketika ada rencana makam Nabi Muhammad dibongkar dengan dalih syirik.
“Sejarah mencatat bahwa umat Islam Indonesia lewat KH Wahab Chasbullah yang berani bersuara lantang menyampaikan pesan kebebasan mazhab dan masalah makam Nabi ke Ibnu Saud,” kata Bupati Jombang ini.
Dikatakan, pemikiran Kiai Wahab tentang kebebasan berpendapat dan berpikir dirawatnya hingga akhir hayat. Hal ini bisa dibuktikan lewat peran dan langkah politiknya di Indonesia. Kiai Wahab membawa NU tidak kaku dalam politik, tapi tetap memiliki prinsip dasar yang kuat.
“Kiai Wahab Chasbullah secara konsisten memperjuangkan agama dan syiar Islam di Indonesia. Ketokohan Kiai Wahab tidak hanya dikenal dikenal di keluarga. Ketokohan Kiai Wahab diakui banyak kalangan,” tandasnya.
Kontributor: Syarif Abdurrahman
Editor: Syamsul Arifin