Atasi Krisis Air Bersih, LAZISNU PBNU dan BPKH Salurkan Bantuan Sumur Bor di Magelang
Rabu, 17 Januari 2024 | 17:30 WIB
NU Care-LAZISNU dan BPKH menyalurkan bantuan pembuatan sumur bor dan tower air di Dusun Karanggawang, Desa Majaksingi, Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk mengatasi krisis air bersih. (Foto: dok. LAZISNU PBNU)
Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU PBNU dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) RI kembali bersinergi memberikan manfaat bagi masyarakat, melalui Program Kemaslahatan dalam lingkup sub-program bidang kesehatan.
Kali ini, NU Care-LAZISNU dan BPKH menyalurkan bantuan berupa pembuatan sumur bor dan tower air di Dusun Karanggawang, Desa Majaksingi, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah yang merupakan wilayah pegunungan dan saat ini mengalami krisis air bersih. Serah terima bantuan dilangsungkan secara hibrid di Kantor Desa Majaksingi, pada Selasa (16/1/2024).
Kepala Desa Majaksingi, Sutrisno menyampaikan ucapan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU dan BPKH yang telah mewujudkan kebutuhan warga Desa Majaksingi atas akses air bersih melalui pembangunan sumur bor dan tower air.
“Terima kasih NU Care-LAZISNU dan BPKH. Jadi, meskipun saat awal mula kegiatan sempat tidak menemukan titik-titik air karena bertepatan dengan musim kemarau, akhirnya pembuatan sumur bor bias terealisasi. Dan output bantuan ini berupa sumur air dengan kedalaman debit air 103 meter, bak penampungan air serta tower air,” jelas Sutrisno.
Baca Juga
6 Langkah Hadapi Krisis Air Bersih
“Insyaallah bantuan ini akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Karanggawang khususnya, dan masyarakat Desa Majaksingi secara umum,” imbuhnya.
Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU Qohari Cholil turut menyampaikan rasa suka cita atas terlaksananya program ini. Ia bersyukur, program ini dapat direalisasikan untuk mengatasi keterbatasan akses air bersih saat musim kemarau.
“Terima kasih kepada BPKH yang telah memberi amanah kepada NU Care-LAZISNU sebagai implementator program pembangunan sumur bor dan tower air di Desa Majaksingi. Kita semua tahu program ini didasari oleh terbatasnya akses air terutama pada saat musim kemarau, namun alhamdulillah melalui Program Kemaslahatan, akses air dapat direalisasikan setelah pencarian mata air baik menggunakan geolistrik maupun secara manual di lima titik,” jelas Qohari.
Qohari berharap bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Majaksingi yang saat ini mengalami krisis air bersih.
“Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan, khususnya bagi masyarakat Desa Majaksingi dan umumnya untuk masyarakat desa lain yang membutuhkan,” ucapnya.
Kepala Divisi Registrasi dan Analisis BPKH RI, Agung Sri Hendarsa mengungkapkan bahwa terealisasinya bantuan tersebut bersumber dari penggunaan dana Program Kemaslahatan yang dikelola oleh BPKH.
“Seperti yang kita ketahui bahwa air adalah sumber kehidupan, maka harapannya bantuan sumur bor dan tower air tidak hanya mengatasi masalah kesehatan tetapi juga menjadi bagian dari proses kehidupan masyarakat Desa Majaksingi dan sekitarnya,” ungkap Hendarsa yang hadir secara virtual dari Jakarta.
Ia juga mengapresiasi tim Program Kemaslahatan dari NU Care-LAZISNU yang telah membantu realisasi bantuan untuk Desa Majaksingi.
“Pada kesempatan kali ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU sebagai mitra pelaksana, untuk membantu realisasi bantuan sumur bor, tower air dan bak penampungan air di Desa Majaksingi,” ujarnya.
Hendarsa menyebut bantuan sumur bor dan tower itu merupakan realisasi Program Kemaslahatan BPKH RI tahun anggaran 2023.
“Terlaksananya program ini tidak lain karena adanya keterlibatan beberapa pihak, yakni BPKH selaku pemilik program dan juga pemberi dana, NU Care-LAZISNU sebagai implikator atau pelaksana dari Program Kemaslahatan BPKH, serta warga Desa Majaksingi sendiri yang telah mengajukan permohonan bantuan berupa pembuatan sumur bor di beberapa titik desa,” ungkapnya.
Menurutnya, program pengadaan bantuan sumur bor dan tower air ini sejalan dengan tujuan Program Kemaslahatan dalam meningkatkan fasilitas kesehatan.
“BPKH dan NU Care-LAZISNU berharap agar manfaat dari bantuan ini tidak hanya dirasakan secara langsung oleh masyarakat, namun juga lebih luas dengan tersedianya akses air bersih yang berhubungan dengan berbagai sektor kehidupan di Desa Majaksingi,” jelas Hendarsa.
Pada kesempatan itu, dirinya juga memperkenalkan BPKH sebagai Badan Pengelola Keuangan Haji kepada masyarakat dan pejabat perangkat Desa Majaksingi.
“BPKH yang telah hadir selama 6 tahun dengan tugas fungsi mengelola dua jenis dana, yakni dana setoran awal haji yang digunakan untuk biaya pokok ibadah haji bagi para jamaah, serta dana abadi umat atau investasi syariah yang hasilnya akan digunakan atau dikembalikan kepada umat dalam bentuk Program Kemaslahatan, yang salah satunya dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Majaksingi,” papar Hendarsa.
Ia pun menegaskan bahwa bantuan tersebut sesuai dengan komitmen BPKH dalam menyalurkan nilai manfaat dari hasil Dana Abadi Umat (DAU), sebagaimana diatur dalam PP No 5 Tahun 2018 Tentang pelaksanaan Undang-Undang No 34 Tahun 2014, terkait pengelolaan keuangan haji dan diatur juga dalam PBPKH No 7 Tentang prioritas kegiatan kemaslahatan, yang salah satunya ialah pengembangan ekonomi umat.
“Terdapat tujuh ashnaf atau ruang lingkup kegiatan Kemaslahatan, yaitu Pelayanan Ibadah Haji, Pendidikan dan Dakwah, Kesehatan, Sosial Keagamaan, Pemberdayaan Ekonomi Umat, dan Sarana-prasarana Ibadah serta Tanggap Bencana,” pungkasnya.
Turut hadir pada acara serah terima bantuan tersebut Tim Pelaksana Program Kemaslahatan NU Care-LAZISNU dan BPKH, perangkat Desa Majaksingi, Kepala Dusun Karanggawang, dan warga sekitar.