Bojonegoro, NU Online
Pembacaan 1 miliar Shalawat Nariyah berlangsung serentak di Indonesia, termasuk Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bojonegoro yang menggelarnya di kantor PCNU, Jumat (21/10) malam. Kegiatan tersebut diikuti para pengurus dan badan otonom (Banom) NU, serta 250 santri dari Pondok Pesantren Darul Ma'arif.
Sebelum pembacaan shalawat, mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Yahlal Wathon. Kemudian istighosah bersama. "Dengan Shalawat Nariyah satu miliar ini semoga membawa NU Bojonegoro jaya dan semakin sejahtera," kata Rais Syuriyah PCNU Bojonegoro KH Maimun Syafi'i ketika menyampaikan khotbah iftitah sebelum acara dimulai.
Imam Besar Masjid Agung Darussalam Bojonegoro memberikan motivasi kepada pengurus NU, kader NU dan para santri supaya membangun NU dan menjaga NKRI.
Sementara itu, Ketua PCNU Bojonegoro Cholid Ubed berharap, melalui shalawat mampu mencerahkan hati kader-kader NU dan santri se-Kabupaten Bojonegoro, serta mampu meneruskan perjuangan para ulama. "Termasuk agar bisa menjaga tradisi NU sebagai Islam Ahlussunah wal-Jama’ah," pungkasnya.
Seperti diketahui, pembacaan satu miliar Shalawat Nariyah tersebut, PCNU Kabupaten Bojonegoro membaca 21.640.000 yang ada di 300 desa atau titik sesuai penanggung jawab masing-masing, termasuk MWCNU Kecamatan Balen.
Peringatan Hari Santri di Bojonegoro diadakan beberapa kegiatan, di antarnya perkemahan penggalang Ma'arif NU se-Cabang Bojonegoro, tanggal 15-16 Oktober, disusul dengan pembacaan 1 miliar Shalawat Nariyah yang diikuti seluruh ranting dan MWC se-Kabupaten Bojonegoro yang terpusat di kantor PCNU Bojonegoro, Jum'at (21/10).
Hari Santri 22 Oktober juga akan dilakukan kirab resolusi jihad hari santri menuju alun-alun Kota Bojonegoro. Serta sekitar 14.600 santri yang akan mengikuti upacara hari santri di jantung Kota Ledre. Ahad (23/10), PCNU juga mengirimkan peserta jelajah santri sebanyak tujuh regu penggalang di PW LP Ma'arif NU Jawa Timur yang bertempat di Kwarcab Bangil Pasuruan. Pada 30 Oktober 2016, melakukan ziarah di muasis Nahdlatul Ulama se-Kabupaten Bojonegoro. (M. Yazid/Abdullah Alawi)