Jombang, NU Online
Baitul Mal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMTNU) Kabupaten Jombang, Jawa Timur bekerja sama dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) untuk pengamanan kantor. Ini dilakukan setalah pendirian 21 cabang kantor BMTNU se-Jombang sudah rampung tepat pada hari lahir (Harlah) ke-98 NU.
"Ya, kita sudah mengkomunikasikan dengan Ansor terkait sinergi pengamanan ini," kata Ketua BMTNU Jombang pusat, H Khoirul Anam kepada NU Online, Selasa (6/4).
Saat ini dirinya dan pimpinan Ansor sebagai lembaga yang menaungi Banser sedang menggodok konsep atau sistem pengamanan atau penjagaan kantor BMTNU yang nanti akan diberlakukan secara baku.
"Yang pasti masing-masing kantor BMTNU nanti dijaga oleh dua orang Banser," jelas Anam, sapaan akrabnya.
Dua Banser tersebut akan menjaga kantor BMTNU secara bergantian. Satu Banser akan standby di masing-masing kantor BMTNU menyesuaikan dengan jam kerja BMTNU, kemudian satu anggota Banser yang lainnya berjaga di luar jam kerja BMTNU, yakni sejak sore sampai malam hari.
"Penjagaan sampai malam. Karena untuk memastikan keamanan kantor dan barang-barang yang dimiliki BMTNU. Di luar jam kerja apalagi malam hari tentu lebih rentan keamanannya," ungkapnya.
Anam menegaskan, penjagaan yang ia percayakan kepada Banser diwujudkan dalam bentuk profesionalisme kerja, tanpa mengenyampingkan aspek khidmahnya kepada NU.
"Artinya mereka juga bekerja sebagaimana pola-pola kerja pada umumnya,"
Adapun kantor cabang BMTNU Jombang berada di masing-masing sekretariat Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU). Adanya pengamanan BMTNU ini menurut Anam tentu akan semakin membantu menghidupkan kantor MWCNU. Di samping itu, inventaris penting yang dimiliki kantor MWCNU lebih aman terjaga.
Anam menyebut, BMTNU di Kota Santri ini memiliki aset yang cukup banyak. Hingga awal berdiri, terhitung 8 tahun berjalan sampai sekarang sudah mempunyai aset sekitar 60 miliar. Angka ini diperoleh dari data neraca keuangan BMTNU secara keseluruhan.
"Dana yang lumayan besar itu adalah dana umat yang sebagian besar adalah warga NU sendiri. Karena itu kita butuh memastikan keamanan dari aset itu," tuturnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi