Karanganyar, NU Online
Ketua Pimpinan Cabang Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PC Pergunu) Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah  Marjuni mengingatkan seluruh pengurus untuk menghidupkan organisasi dengan koordinasi dan sosialisasi. Dua hal ini penting diingat dan dilakukan seluruh elemen untuk mewujudkan visi misi organisasi yang menjadi badan otonom NU ini.

 

“Keberadaan kita sebagai banom NU yang bergerak di profesi guru harus dilakukan dengan profesional juga dalam menjalankan roda organisasi agar bergerak dan hidup," katanya saat sosialisasi dan konsolidasi Pergunu di  MI Ma’arif NU Pojok Mojogedang, Jumat (7/2).

 

Dengan koordinasi intensif, Pergunu juga dapat mengetahui aspirasi dan apa yang diinginkan guru-guru NU serta menjembatani keinginan tersebut.

Hasil dari koordinasi intens terlihat dari program beasiswa S1, S2 bahkan S3 guru Pendidikan Agama Islam yang berhasil diraih guru-guru NU Karanganyar. Dengan program ini para guru NU berhasil melanjutkan studi di UNU Surakarta.

 

"Semoga ini awal yang baik dan sekarang sedang melakukan kerjasama dengan Universitas Terbuka jurusan PG PAUD untuk guru TK sederjat," katanya terkait keberhasilan Pergunu yang belum genap satu tahun dibentuk.

 

Cara lain Pergunu Karanganyar dalam meningkatkan kualitas para adalah menggelar berbagai pendidikan, pelatihan, dan seminar di antaranya dengan akan menggelar bedah buku yang berjudul Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) berjudul Pedoman untuk Pelajar, Guru, dan Warga NU.

 

“Kami akan merencanakan bedah buku ASWAJA karya Ketua Umum PP Pergunu, Dr KH Asep Saefuddin Chalim yang akan dibarengkan dengan momentum Harlah Pergunu," jelasnya.

 

Kunjungan dan sosialisasi kali ini dihadiri perwakilan guru baik dari lembaga formal maupun non formal dari berbagai tingkatan mulai PAUD sampai tingkat SLTA di Karanganyar. Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan evaluasi program kerja yang telah disusun satu tahun lalu.

 

Berbagai informasi penting juga disampaikan dalam sosialisasi tersebut. Antusiasme pengurus dan anggota Pergunu cukup tinggi dari hidupnya diskusi yang dilaksanakan selama kegiatan.

 

Kontributor: Ahmad Rosyidi
Editor: Muhammad Faizin