Sampang, NU Online
Sedikitnya 500 santri mengikuti apel santri yang digelar di halaman kantor Bupati Sampang, Jawa Timur, Ahad (22/10). Apel untuk memperingati Hari Santri Nasional 2017 yang ketiga ini, juga dihadiri oleh jajaran pengurus PCNU, Forkopimda dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
Bertindak sebagai komandan apel, Ketua GP Ansor setempat, Taufiqurrohman; sedangkan Inspektur apel, Bupati Sampang, Fadhilah Budiono.
Dalam amanatnya, Fadhilah menyampaikan bahwa hari santri nasional dijadikan momentum untuk mengingat dan meneruskan kembali perjuangan ulama seperti KH Hasyim Asy'ari dan pejuang yang lainnya, dalam mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Tantangan para santri saat ini, nanti, dan akan datang tidak lebih ringan dari perjuangan ulama dahulu. Karena indonesia tidak akan diserang dihantam oleh negara lain dengan senjata. Akan tetapi secara berlahan masuklah paham paham yg akan memecahkab belah kita," kata Fadhilah.
Dirinya juga berpesan kepada para santri peserta apel, untuk bijak dalam menggunakan gadget, seperti handpone. Sebab saat ini, dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan handpone sudah begitu terasa.
"Jangan sangka, handpone yang kita miliki tidak berdampak negatif. Sekarang ini selesai shalat Jumat, orang pada mojok buka hp sendiri - sendiri. Tasbih diganti wiridan dengan handpone," ujar Fadhilah.
Hingga peserta apel dibubarkan, kegiataan apel santri dengan slogan Santri Mandiri, NKRI Hebat ini, berlangsung lancar dan khidmat.
Paduan suara dari Voca el- Ma'arif STAI Ma'rif, Jrengik, Sampang, mengiringi lagu Indonesia Raya, Syubbanul Wathan, dan Mars Santri.(Hadji/Kendi Setiawan)