Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PCNU Pamekasan, Ustadz Fathor Rasyid, menjawab secara gamblang adanya pro kontra keikutsertaan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) menjaga keamanan tempat ibadah non-muslim dalam perayaan hari besar keagamaannya.
Jawaban ini ia berikan saat menjadi pembanding pada pelaksanaan Bedah Buku Fikih Kebangsaan: Merajut Kebersamaan di Tengah Kebinekaan di Aula Muslimat NU Pamekasan, Jl. R. Abd. Aziz, No. 95, Kamis (5/4) pagi.
Menurutnya, secara kasat mata memang Banser menjaga gereja atau tempat ibadah lain. Akan tetapi pada hakikatnya organisasi paramiliter NU itu sedang menjaga saudara-saudara muslim yang hidup di daerah minoritas.
"Di Bali itu, setiap shalat Jumat, saudara-saudara umat Hindu itu jaga sandal para jamaah. Sampai shalat selesai," tuturnya.
Jika saja Banser tidak meluangkan waktu untuk berpartisipasi menjaga tempat ibadah non-muslim, Ustadz Fathor melanjutkan, bisa saja umat Islam di daerah minoritas akan ditindas oleh non-muslim yang mayoritas.
Kegiatan bedah buku ini diselenggarakan oleh Lembaga Ta'lif wan Nasyr (LTN) PCNU Pamekasan dalam rangka memeriahkan Harlah NU yang ke-95. Hadir juga sebagai pembedah dalam kesempatan tersebut, Ustadz Muntaha yang merupakan pengurus LBM PWNU Jawa Timur.
Antusiasme hadirin tampak dalam acara yang dimulai jam 08:30 WIB tersebut. Hal ini terbukti dengan dibukanya pertanyaan sampai tiga termin walaupun alokasi waktu tersebut dianggap masih belum cukup oleh peserta. (Hairul Anam/Muhammad Faizin)