IPPNU DKI Jakarta Manfaatkan Sampah Plastik untuk Seni Ekobrik
Senin, 29 Juli 2019 | 15:00 WIB
IPPNU DKI Jakarta dalam acara workshop bertemakan ‘Membangun Intelektual Santri dan Pelajar Putri Jakarta dalam Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan’ (istimewa)
Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PW IPPNU) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta melaksanakan kegiatan workshop pelajar di Yayasan At-Taqwa, Duren Sawit, Jakarta Timur pada Ahad (28/7). Kegiatan dengan tema ‘Membangun Intelektual Santri dan Pelajar Putri Jakarta dalam Mewujudkan Pendidikan Berkemajuan’ ini diikuti para pelajar, santri, dan anggota IPPNU se-DKI Jakarta.
Salah satu narasumber, Muhammad Lukman, bersyukur karena peserta begitu antusias mengikuti kegiatan tersebut. “Kalau yang saya lihat dari respons pelajar milenial ini selama workshop dan teknik praktik ekobrik, dan juga dari anggota IPPNU se-Jakarta selalu bertanya, dan antusias dan berikutnya kami akan melakukan kegiatan ini lagi melihat antusias mereka," katanya.
Ia menjelaskan, praktik ekobrik ini dilakukan dengan berbekal botol plastik dan sampah plastik yang sudah tidak bisa dimanfaatkan. Ia meminta para peserta untuk memasukan sampah plastik ke dalam botol plastik.
Sebelum dimasukkan ke dalam botol plastik, sampah plastik dipotong kecil-kecil. Kemudian bahan tersebut dimasukkan ke dalam botol dengan cara ditekan-tekan, dengan tongkat kayu agar padat dan botol menjadi keras.
Direktur Bank Sampah Nasional (BSN) Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) DKI Jakarta Juwairiyah menjelaskan tentang bahaya sampah plastik dan memberikan pemahaman bagaimana mengendalikan sampah plastik. Penanganan sampah plastik juga menjadi salah satu program yang dicanangkan pemerintah dan Nahdlatul Ulama.
Sementara Ketua PW IPPNU Jakarta Halimah Tusya'diyah menambahkan, acara ini juga dimaksudkan sebagai kampanye untuk berhenti menggunakan sampah plastik. “Upaya ini memberikan kontribusi pengurangan sampah plastik dan juga sebagai follow up atau kampanye stop penggunaan plastik, baik berupa kantong plastik maupun sedotan plastik. Maka dari itu, kita membagikan tempat minum untuk mengurangi kemasan air mineral," ujarnya. (Syakir NF/Muchlishon)