Bandung, NU Online

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Nurul Fatonah prihatin terhadap banyaknya pelajar yang terpapar paham radikal. Radikalisasi di tubuh anak-anak pelajar, kian mengkhawatirkan karena semakin bertambah. 

"Sebagian besar dari mereka, setuju dengan ide atau gagasan mendirikan negara khilafah. Pelajar saat ini kan calon penerus masa depan bangsa. Mau seperti apa bangsa ini kalau pelajarnya ada yang radikal?" kata Teh Nurul, begitu ia akrab disapa, kepada NU Online, Selasa (1/5).

Di Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh setiap tanggal 2 Mei ini, Nurul berharap pendidikan saat ini harus mengajarkan nilai-nilai kebangsaan, toleransi, dan patriotisme. 

Ia menyebutkan bahwa survei terbaru menunjukkan bahwa pernyataan Saya siap berjihad untuk tegaknya Negara Islam/Khilafah'di kalangan mahasiswa mencapai 23,4 persen. Sementara pada pelajar sebesar 23,3 persen.

"Selain itu, saya prihatin juga dengan moralitas pelajar. Fenomena tawuran antarsiswa, misalnya, siswa berani melawan guru, kekerasan di dunia pelajar, dan aksi bullying kerap terjadi di kalangan pelajar kekinian," kata lulusan pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung ini.

Degradasi moral bagi pelajar itu, lanjut Nurul, dirasa karena kurangnya pendidikan budi pekerti dan kasih sayang dari guru atau orangtua. 

"Sehingga perlu adanya pendidikan moral dan budi pekerti yang mengajarkan cinta dan kasih terhadap guru dan sesama," pungkasnya. (Aru Elgete/Muiz)