Pontianak, NU Online
Giat Donor Darah menjadi salah satu kegiatan Pra Konfercab VIII Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Giat donor darah hasil kerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pontianak ini dilaksanakan di Klinik PCNU Kota Pontianak, Jalan Paralel Tol, Sabtu (7/8/2021) pagi.

Sekretaris Panitia Konfercab, Suryadi, mengatakan bahwa donor darah yang baru saja dilaksanakan ini dilatarbelakangi kesadaran para pengurus PCNU Kota Pontianak terhadap fenomena berkurangnya donor darah di Ibu Kota Kalbar ini.

“Berkurangnya donor darah tentu akibat pandemi Covid-19. Padahal di masa pandemi justru banyak orang yang membutuhkan transfusi darah,” ujarnya kepada NU Online, Sabtu (7/8).

“Alhamdulilah, pendonor dalam giat ini berjumlah 60 orang, mereka berasal dari kalangan internal keluarga besar NU dan masyarakat umum. Lumayan bisa menambah stok darah untuk orang-orang yang membutuhkan,” sambung pengurus GP Ansor Kota Pontianak ini.

Ketua PCNU Kota Pontianak H Faruki memaparkan, donor darah tidak hanya bermanfaat bagi penerima darah. Namun, juga berefek baik terhadap kesehatan pendonor.

“Ikut donor darah sebelum konfercab, selain melakukan bakti sosial, kader NU yang mengikuti donor darah juga mendapatkan efek yang baik setelah melakukan donor darah, sehingga nanti pas konfercab kader terasa bugar,” tuturnya.

Di antara efek baik setelah donor darah, lanjut dia, adalah mengatasi penyakit jantung dan pembuluh darah, mengurangi berat badan, menurunkan resiko kanker, dan memperbaiki psikologi sehingga dapat memicu umur lebih panjang.

Ia juga berharap, adanya giat donor darah ini dapat meningkatkan kepedulian sosial warga Nahdliyin agar tidak ragu unutk melakukan donor darah. “Insyaallah darah yang kita donorkan akan menjadi amal baik,” tuturnya.

Ditambahkan, bahwa PCNU Kota Pontianak berencana akan menjadikan giat donor darah ini menjadi kegiatan rutin.

“Insyaallah ke depannya giat donor darah ini akan dirutinkan minimal setahun dua kali. Tentu bekerja sama dengan Palang Merah Indoneisa yang lebih berkompeten tentang hal ini,” pungkasnya.

Kontributor: Siti Maulida
Editor: Musthofa Asrori