Semarang, NU Online
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) di Universitas Diponegoro Semarang bersama dengan tiga organisasi kader NU yang lain PMII, Gusdurian, dan Ready menggelar acara Sarasehan Kawula Muda dengan tema “Membumikan Islam Nusantara di Bumi Diponegoro” yang bertempat di Masjid Al-Ikhlas Pondok Pesantren Kyai Galang Sewu, Sabtu (5/9) kemarin.<>
Acara ini dihadiri oleh anggota dari tiap-tiap organisasi yang ada di Undip yaitu PMII, KMNU, Gusdurian, Al-Izzah, dan Ready (Rebana Diponegoro), serta santri-santri Pondok Kyai Galang Sewu.
Sarasehan ini dimulai sekitar pukul 10.00 WIB yang diisi dengan pelantikan pengurus Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Diponegoro yang baru oleh Pembina KMNU Undip yaitu Abah Hasyim Asy’ari. Muhammad Syaifudien Bahry (Ketua KMNU Undip) bersama pengurus lainnya menjalani prosesi pelantikan.
Sementara itu dalam diskusi “Membumikan Islam Nusantara di Bumi Diponegoro” bersama Abah Hasyim tentang menyampaikan bahwa Islam berkembang di Bumi Nusantara dengan prinsip "al-muhafadhatu 'ala qadimi as-shalih wal akhdzu bi al-jadi al-ashlah" (memelihara dan mengamalkan tradisi yang baik, dan beradaptasi dengan perkembangan peradaban yang baik).
“Persis seperti pesan Sunan Kudus, Ojo gumunan lan ojo gampang kepincut. (Jangan mudah terkesima, dan jangan mudah terpengaruh),” pesannya. (Red: Anam)