Jakarta Timur, NU Online
Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakakemenag) Jakarta timur H Misbak mengatakan, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) harus menjadi teladan dalam berprilaku dan  bergaul sekaligus menjadi pendorong bagi timbulnya suasana damai dan teduh di tengah-tengah masyarakat dan pelajar.

 

"Jangan hanya nama IPNUnya saja yang besar, tapi pergerakannya pun harus besar dalam bidang sosial dan religus," ungkapnya. 

Hal itu disampaikan saat menghadiri pelantikan dan pembukaan Masa Kestiaan Anggota (Makesta) Pimpinan Cabang (PC) IPNU Jakarta Timur pada Sabtu (25/01) di Pesantren Ulul Ilmi Munjul, Kecamatan Cipayung, Jakarta Timur.

Dikatakan, sebagai kader Nahdlatul Ulama, IPNU harus banyak menempa diri agar menjadi generasi yang tangguh, kuat, dan berakhlakul karimah. "Kader IPNU harus menjadi teladan dalam setiap perilaku dan sikap di tengah-tengah masyarakat dan pelajar," tegasnya.

Ketua PC IPNU Jakarta Timur Guntur Fazrurrahman kepada NU Online, Ahad (26/1) menyampaikan, pelantikan PC IPNU sebagai momentum yang baik untuk tongkat estafet kepungurusan masa khidmat 2019-2021.

 

"Tidak sekedar uforia atau seremonial saja, namun IPNU dapat langsung hadir di tengah-tengah masyarakat sebagai organisasi NU di tingkat pelajar," ujarnya.

 

Untuk itu lanjutnya, usai dirinya dilantik, PC IPNU Jakarta Timur langsung menggelar kegiatan Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) desain grafis yang diikuti 40 peserta selama dua hari. Karena makesta adalah kaderisasi pertama atau ruh keberlangsungan organisasi IPNU sendiri.

 

"Peserta terdiri atas utusan delegasi Pimpinan Anak Cabang dan komisariat yang ada di sekolah dan pesantren dengan model kaderisasi yang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan minat pelajar soal desain maupun media sebagai seni dalam berorganisasi," tandasnya. 

Acara pelantikan dipimpin Ketua Bidang Kaderisasi Pimpinan Pusat (PP) IPNU Khoirul Anwar dihadiri jajaran PCNU Jakarta Timur. Hadir juga Ketua PC Lakpesdam H Syamsudin, Muslimat NU, Wali Kota Jakarta Timur , dan IPNU-IPPNU serta pelajar NU di Jakarta lainnya.

 

Kontributor: M Rahman jaya
Editor: Abdul Muiz