Pati, NU Online
Kelompok Kuliah Kerja Nyata 21 yang diberi nama Tim Wisanggeni dari Institut Pesantren Mathali'ul Falah (IPMAFA) Pati melaksanakan Pelatihan Bilal di Masjid Yayasan Tarbiyatul Ulum Dukuh Kranji, Desa Gelang, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah 

 

Ketua Kelompok KKN Wisanggeni, Muhammad Sirril Wafa menjelaskan tujuan utama diadakan latihan ini karena minimnya kader muda NU di Desa Gelang yang mengetahui wawasan tentang bilal, baik dari teori maupun praktiknya. "Sehingga kerap kali yang bertugas sebagai bilal adalah para orang tua," ujarnya kepada NU Online, Jumat (10/8/2023).

Ia menambahkan, manfaat lain dari proker ini supaya peserta, dalam hal ini generasi muda NU Desa Gelang, mengetahui syarat-syarat menjadi bilal serta mengetahui bacaan-bacaannya. "Di antara syarat menjadi bilal adalah mukallaf yang meliputi Islam, baligh, berakal; dan laki-laki," tegas Wafa.

"Bilal merupakan orang yang bertugas untuk mengumandangkan azan, iqamah, dan tarqiyyah atau seruan untuk khatib agar naik ke atas mimbar shalat Jumat," ujar Wafa.

"Selain itu, latar belakang adanya pelatihan ini adalah untuk memicu semangat belajar teman-teman pemuda agar selalu lantang dan mampu dalam menggelorakan nilai-nilai keagamaan. Mengingat keadaan pemuda saat ini adalah penentu keadaan negara di masa mendatang," tutur Wafa.

Selama ini yang menjadi bilal saat sholat Jumat di kampung-kampung hanya orang-orang tua atau yang sudah sepuh. Sudah saatnya ada regenerasi. "Sudah saatnya yang muda harus siap bila diminta jadi bilal," ungkap Wafa.

 

Acara tersebut diikuti oleh peserta didik laki-laki Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Ulum dan anggota Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PR IPNU) Gelang, Keling, Jepara, Jateng. Dengan jumlah peserta 25 orang, acara tersebut  dimulai pukul 20.00 WIB  hingga pukul 21.00 WIB. Selain penyampaian materi, juga diadakan sesi tanya jawab.

Antusiasme peserta terlihat dengan khidmahnya saat suasana penyampaian materi dan tanya jawab yang berlangsung dengan interaktif. Banyak hal yang ditanyakan mulai seputar metodologi hingga beberapa pertanyaan seputar keilmuan bilal.

 

Muhammad Sirril Wafa selaku pemateri juga turut menyampaikan kesunahan dan beberapa hal yang berkaitan dengan shalat Jumat. Disusul dengan penyampaian pemateri kedua, yakni Muhammad Nur Fahmi Ristiansyah, Ketua PR IPNU Gelang.

"Harapannya ke depan agar para kader NU di Desa Gelang bisa menjadi kader penerus bilal dan meregenerasi petugas-petugas bilal sebelumnya," ungkap Sirril Wafa.

 

Secara umum pelatihan bilal ini merupakan rangkaian dari program-program kerja kelompok Wisanggeni. "Semoga walaupun kecil, program ini dapat bermanfaat bagi peserta bahkan warga Desa Gelang pada umumnya," terang Aidashoff anggota kelompok KKN Wisanggeni.