Rembang, NU Online
Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) PC PMII Kabupaten Rembang Jawa Tengah, Nor Hidayah, ingin para kader Kopri PMII Rembang eksis di segala bidang. Utamanya, ikut andil mewakili kaum perempuan dalam menjaga kedaulatan emansipasi wanita.
"Peran dan sumbangsih perempuan sangat gamblang dan nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Maka setidaknya kita harus melanjutkan perjuangan Ibu kita Kartini dalam memperjuangkan emansipasi wanita," katanya kepada NU Online, Senin (10/8).
Nor Hidayah berharap, para kader Kopri PMII Rembang menunjukkan tajinya dalam segala sektor, baik kepemimpinan, organisasi, pendidikan, maupun pembangunan sosial ekonomi.
"Di masa kini sudah sepatutnya kader-kader Kartini muda ini untuk eksis dalam perkembangan dan pembangunan bangsa. Baik itu dilakukan lewat kepemimpinan, organisasi maupun dalam dunia pendidikan dan sosial ekonomi," jelasnya.
Menurut dia, selain sebagai penerus peradaban yang menjadi ibu dari anak-anak bangsa, perempuan juga sebagai garda terdepan pendidikan karaktek bagi anak bangsa. “Dikatakan dalam sebuah maqalah, al-Ummu Madrasatul Ula, ibu adalah sekolah pertama anaknya," tandas Hidayah.
Ia menambahkan, banyak organisasi perempuan yang justru lebih berkembang dan mempunyai massa banyak dibanding kaum pria, seperti Muslimat NU dan Fatayat NU.
"Organisasi perempuan ini justru bisa lebih berkembang dan mempunyai massa yang banyak dibanding kaum pria. Kita lihat saja betapa solid dan banyaknya massa yang ada dalam organisasi Muslimat dan Fatayat," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Kaderisasi Ikatan Keluarga Alumni (IKA) PMII Rembang Mujib el-Muiz mengatakan, sebagai kader PMII harus berani menunjukkan perbedaan. Harus berani bergerak untuk kemaslahatan bangsa.
"Bukti nyata yang harus dilakukan kader PMII adalah dengan terjun langsung ke masyarakat. Menunjukkan bahwa mereka mampu untuk menjadi pembeda," jelasnya.
Mujib berharap, para kader PMII Rembang dapat meneruskan estafet kepemimpinan, baik tingkat desa, maupun tingkat kabupaten atau kota.
"Kita ini kader militan. Kita hadir untuk menjadi pembeda. Sumbangsih pikiran dan gerakan harus tetap kita tunjukkan dalam proses demokrasi dan pembangunan bangsa," tutupnya.
Kontributor: Aan Ainun Najib
Editor: Musthofa Asrori