Jepara, NU Online
KH Mahrus Ali, ketua Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Cabang Jepara mengatakan pergaulan generasi muda akan mempengaruhi nasibnya di masa-masa yang akan datang.
<>
Kiai Mahrus mengatakan hal tersebut dalam pengajian umum halal bihalal Banom NU Ranting yang diselenggarakan Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU Robayan, Ahad malam (2/9) di halaman Gedung Muslimat NU Robayan.
Menurutnya, remaja yang berkumpul dengan kiai maka perilakunya akan meniru orang salih tersebut. Sebaliknya, generasi muda yang bergabung dengan penjahat kelak kelakukannya meniru orang yang dianutnya.
“Pergaulan akan menentukan nasib remaja. Sejak dini generasi muda perlu menata dirinya,” tegasnya.
Pengasuh Ppesantren Mathaliul Huda menyontohkan plastik yang menjadi sampul Al-Qur’an nasibnya menjadi mulianya karena siapa saja yang hendak menyentuhnya harus dalam keadaan suci, sudah berwudlu. Sedangkan plastik sebagai bungkus krupuk nasibnya sengsara. Dibuang begitu saja kedalam tong sampah.
Karenanya, Kiai Mahrus mengajak agar remaja mengikuti peribahasa yang sudah tersohor berakit-rakit kehulu berenang ketepian, bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian. Sejak masih muda, ajaknya agar prihatin terlebih dahulu.
“Ayo yang masih muda hidup susah dahulu agar dikemudian kelak akan menuai hasilnya,” ajaknya.
Shalat, mengaji dan kegiatan positif lain bagi pemuda memang susah. Tetapi dengan spirit dipaksa niscaya akan menjadi terbiasa. "Witing tresno jalaran soko kulina."
“Waktunya shalat harus bergegas shalat. Waktunya ngaji bergegaslah mengaji. Jika demikian akan menjadi terbiasa,” jelasnya.
Ia berpesan agar pemuda mau mendengarkan nasihat dari para alim ulama. Salah satunya dengan menyolidkan ikut IPNU-IPPNU niscaya tidak bakal menjadi generasi yang tersesat.
Redaktur : Hamzah Sahal
Kontributor : Syaiful Mustaqim