Rembang, NU Online
Dalam rangka memperingati Haul Mbah Sambu Lasem, Rembang, Jawa Tengah, ribuan warga dari berbagai lapisan masyarakat mengikuti kirab budaya untuk mengenang sosok yang pernah berjuang memperebutkan kemerdekaan RI di Lasem pada zaman penjajahan Belanda. Kegiatan yang juga melibatkan siswa seluruh sekolah yang ada di Lasem itu digelar Sabtu, (26/9).<>
Abdullah, salah satu panitia penyelenggara menjelaskan, kegiatan ini dimaksudkan mengajak kepada segenap lapisan masyarakat untuk mengenang kembali sejarah Kota Lasem. Abdullah juga menyampaikan, pada masanya Lasem juga mempunyai masa kejayaan karena menjadi sentra perdagangan bagi bangsa pendatang, diantaranya bangsa Tiongkok.
Abdullah juga memaparkan sedikit mengenai sejarah Lasem. Menurutnya, batik Lasem dahulu menjadi penopang ekonomi berskala nasional. Ia bercerita, menurut riwayat, di kota kecil ini pernah menjadi tempat bersandarnya kapal asing dari berbagai negara untuk melakukan perdagaangan di Nusantara.
"Dulu Bagan (sebuah desa di pinggir kali) menjadi tempat bersandarnya kapal dari berbagai negara, baik yang ingin membangun hubungan bilateral dengan Majapahit maupun yang akan melakukan penjelajahan. Jadi kita ingin mengingatkan jika Lasem kaya akan sejarah,” papar Abdullah.
Ia berharap, dengan adanya kirab budaya seperti ini, akan mampu meningkatkan keinginan masyarakat terutama warga Lasem dan masyarakat di Rembang untuk lebih mencintai peninggalan sejarah yang masih ada.
Sejak pagi haul Mbah Sambu dibanjiri para peziarah dari berbagai daerah luar Rembang. Takhtimul Qur'an Binadzor pun digelar sebagai rangkaian acara peringatan haul. (Ahmad Asmu'i/Fathoni)