MTs Hasyim Asy'ari Jepara Didik Siswa Jurnalistik Sejak Dini
Kamis, 25 September 2008 | 14:23 WIB
Sebanyak 70 siswa yang tergabung dalam Organisasi Pers Siswa (OPS), akhir Agustus lalu hingga Desember mendatang, akan mengikuti gemblengan dalam rangka penerimaan anggota baru redaksi Suara HA.
Mereka adalah sebagian civitas akademika MTs Hasyim Asy'ari Bangsri Jepara, Jawa Tengah, yang nantinya akan meneruskan penerbitan yang dimilikinya. Selain itu, juga untuk meningkatkan prestasi <>yang telah diperoleh.
Arif Darmawan yang didaulat sebagai pemateri perdana pada Agustus lalu, menjelaskan, profesi jurnalis saat ini sejajar dengan profesi yang lain.
"Profesi jurnalis sudah setara dengan profesi dokter, guru, dan profesi lainnya. Bahkan, jurnalis, di samping membutuhkan skill, juga membutuhkan mental dan semangat yang tinggi," kata Arif, Redaktur Pelaksana Majalah Pena, Pemerintah Kabupaten Jepara.
Ia mengajak seluruh siswa untuk belajar jurnalistik sejak dini sebagaimana telah dilakukan OPS Suara HA.
Kepala MTs Hasyim Asy'ari, Tupomo, menyatakan, jurnalistik dapat melejitkan potensi yang dimiliki peserta didik. menurutnya, dengan jurnalistik secara otomatis semangat membaca dan menulis di madrasah berkembang dengan pesat.
Sebenarnya, pelatihan jurnalistik di madrasah yang berada di bawah naungan LP Maarif NU Jepara itu bukan kali pertama, melainkan telah dimulai sejak 2005 lalu. Tahun 2005, pelatihan jurnalistik diikuti siswa dari berbagai madrasah dan sekolah di Jepara.
Kerja sama dengan wartawan dan jurnalis yang berkompeten, misal, Kompas, Suara Merdeka, Jawa Pos, dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) telah dilakukan dalam rangka memberikan materi kepada anggota. Selain mengadakan pelatihan jurnalistik, OPS Suara HA juga mengadakan workshop jurnalistik yang dilaksanakan setiap awal liburan semester.
Bahkan, untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman, redaksi majalah yang pernah menggondol juara I lomba majalah madrasah tingkat MTs/SMP se-Jawa Tengah itu juga melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL) ke Kompas biro Jawa Tengah dan study tour ke berbagai surat kabar di Semarang dan sekitarnya.
Enny Fadhilah, Pemimpin Umum OPS Suara HA ini merasa senang ketika berkecimpung di jurnalistik. Apalagi Enny telah resmi menjadi ‘wartawan yunior’ di harian Suara Merdeka. Siswi kelas IX ini menjelaskan, menjadi wartawan atau jurnalis bisa bertemu orang-orang terkenal dan bisa jalan-jalan tanpa membayar.
"Pokoknya menjadi wartawan cilik, enak banget, apalagi saat ketemu dengan orang-orang terkenal dan kalau ke mana-kemana gratis lho," jelasnya kepada kontributor NU Online, Syaiful Mustaqim, belum lama ini.
Kini, 70 siswa yang telah berikrar mengikuti ekskul jurnalistik ini masih menjalani masa karantina hingga Desember mendatang dan setiap pekannya para anggota baru masih oleh wartawan dan jurnalis yang berkompeten di bidangnya. (rif)