Blora, NU Onlie
Semangat beraswaja di kalangan warga NU perlu dilakukan pengasan kembali. Pasalnya, saat ini banyak warga NU yang tidak mengetahui apa itu aswaja. Bahkan, ada sebagian mereka yang tidak tau kalau dirinya itu orang NU, kendati perilaku sehari-hari mereka sudah mencerminkan bahwa mereka itu orang NU.
<>
”MWC NU Kunduran melakukan gerakan penegasan kembali tentang pentingnya nilai-nilai NU di tengah-tengah masyarakat,” ujar Ketua MWC NU Kunduran, Mohadi Said MPdI.Mohadi.
Dia mengatakan penanaman nilai-nilai Aswaja amat sangat diperlukan. Sebab, Islam yang diperjuangan NU adalah Islam yang rohmatan lil ’alamin. Islam yang selalu mengedepankan tawasuth atau jalan tengah, tawazun atau keseimbangan, taadul atau keadilan, tasamuh atau toleransi dan amar ma’ruf nahi mungkar.
Untuk mewujudkan gerapakan penegasan kembali ber-NU bagi warga NU, pihaknya selama Ramadhan ini setiap malam melakukan turba ke rangting-ranting. Dimana untuk MWC NU Kunduran setidaknya ada 29 ranting NU yang membutuhkan pembinaa. Dimana, kegiatan inti turba adalah sholat taroweh 20 rokaat secara bersama-sama. Setelah itu dilakukan konsolidasi organisasi dan penegasan kembali ber-NU.
”Kami menginginkan, agar semua warga NU di MWC NU Kunduran paham akan nilai-nilai aswaja, sekaligus mampu mengaplikasikan di tengah-tengah masyarakat,” ungkapnya.
Penegasan kembali ber-NU tidak hanya dilakukan di tengah-tengah masyarakat. Tetapi, langkah serupa juga dilakukan di seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan MWC NU. Baik itu SMK/MA/SMA, SMP/MTs, SD/MI, madin dan TPQ maupun di kalangan mahasiswa.
”Alhamdulillah, program kami mendapat sambuatn yang cukup positif dari masyarakat,” tambahnya.
Kontributor: Sholihin Hasan