Daerah

Nabi Muhammad Hancurkan Masjid Ini Karena Ada Unsur Adu Domba

Selasa, 8 Mei 2018 | 15:00 WIB

Bekasi, NU Online 
Dalam catatan sejarah, Nabi Muhammad SAW pernah dilarang Allah untuk melakukan shalat di dalam masjid Ad-Dhirar. Padahal, konon arsitektur masjid itu lebih indah dan megah dibanding masjid yang dibangun Rasulullah. 

"Pelajaran tersebut diabadikan Allah dalam Al-Qur’an sebagai pelajaran bagi umat Islam. Kita pun di perintahkan untuk berhati-hati dalam menyikapinya," kata Wakil Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bekasi KH Adam Malik Azzuhri, kepada NU Online, Selasa (8/5).

Salah satu penyebab timbulnya larangan, lanjut Kiai Adam, karena masjid itu terdapat unsur adu domba yang menyebabkan perpecahan di antara umat Islam. Hingga pada akhirnya, Rasulullah memerintahkan seluruh sahabatnya untuk membongkar dan menghancurkannya.

"Ternyata sejarah itu terulang di zaman ini. Tidak sedikit masjid dan mushala yang dijadikan sebagaimana masjid Ad-Dhiror oleh sebagian para jamaah dan pengurusnya," ungkap kiai berambut gondrong ini.

Menurutnya, orang-orang yang melegalkan politik praktis di dalam masjid bisa mengadu domba umat dan menimbulkan perselisihan. Ini mengancam persatuan, khususnya umat Islam.

"Seharusnya kita bisa sedikit berpikir. Dulu, di zaman Rasulullah saja ada larangan atau pengharaman untuk shalat di dalam masjid yang dibangun karena ada unsur politik. Bagaimana dengan saat ini? Kok bisa-bisanya ada masjid yang dijadikan arena berkampanye dan politik praktis di dalamnya," ungkapnya.

Kiai Adam menuturkan bahwa kebenaran berbingkai politik hanya bersifat relatif. Bisa salah dan benar, bahkan lebih banyak salahnya. Demi kekuasaan dan keduniaan, para politisi tidak sedikit yang jahat. 

"Tujuan mereka hanya satu, yaitu tercapainya syahwat politik di genggamannya, tidak peduli halal atau haram," tuturnya.

Ia mengajak umat Islam untuk berhati-hati melaksanakan shalat di masjid Ad-Dhirar. Sebab, Allah mengancam tidak ada berkah bagi yang beribadah di dalamnya. 

"Allahuakbar sallimna ya Allah. Sallimna ya Allah. Bihurmati Muhammadin taqabbal hajatana," pungkas Kiai Adam, berdoa dan berharap agar diselamatkan Allah dari bahaya dan tipu muslihat politik praktis di dalam masjid. (Aru Elgete/Abdullah Alawi)


Terkait