NU Peduli Pati Dirikan Posko dan Dapur Umum untuk Salurkan Bantuan kepada Warga Terdampak Banjir
Jumat, 22 Maret 2024 | 12:00 WIB
Serah terima bantuan di Posko NU Peduli MWCNU Gabus untuk warga terdampak banjir Pati. (Foto: dokumentasi NU Peduli Pati)
Pati, NU Online
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Pati H Yusuf Hasyim mengatakan, logistik dan kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir di Kabupaten Pati cukup aman. Sebab, sebelum banjir melanda, di antara warga banyak yang telah memanen padi.
“Hanya saja banjir merendam rumah warga sehingga tidak bisa masak. Oleh karena itu, kita konsentrasikan dari Posko NU Peduli di MWCNU-MWCNU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) yang dibentuk, untuk fokus pada makanan siap saji untuk buka puasa maupun sahur,” ungkap Yusuf kepada NU Online, pada Rabu (20/3/2024).
NU Peduli Pati membentuk posko dan dapur umum melalui MWCNU yang daerahnya terampak banjir, antara lain Juwana dan Gabus. Selanjutnya, posko MWCNU tersebut menjadi tempat penyaluran bantuan baik dari NU Peduli, pemerintah dan masyarakat pada umumnya.
“Kita membantu untuk tenaga, terutama untuk di dapur umum dan juga distribusi bantuan, baik dari pemerintah maupun dari warga NU di Kabupaten Pati yang tidak terdampak banjir, sehingga melalui MWCNU tersebut, bantuan didistribusikan dengan cepat di lokasi-lokasi atau desa-desa yang terdampak, di MWCNU-nya masing-masing,” papar Yusuf.
Yusuf menambahkan, apabila masayarakat ingin berdonasi dan menyalurkan kepeduliannya untuk warga terdampak banjir, bisa melalui LAZISNU Pati.
Selanjutnya, bantuan ini akan disalurkan ke MWCNU-MWCNU untuk didistribusikkan kepada warga. Tetapi bisa juga langsung ke posko-posko MWCNU secara langsung.
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa pada banjir pertama kemarin yang melanda Demak dan Grobogan, NU Peduli Karesidenan Pati, serta NU Peduli Semarang dan Demak telah bersinegi, berkoordinasi, dan membentuk tim untuk menangani banjir di kedua wilayah tersebut.
Namun, karena saat ini setiap kabupaten di Karesidenan Pati (Kudus, Pati, Grobogan, Jepara, Demak) diterjang banjir, maka NU Peduli fokus menangani daerahnya masing-masing.
“Dari NU Peduli di Semarang, Demak kemudian Jepara, Kudus kita bersama-sama bersinergi untuk melakukan giat bersama-sama mengatasi terutama warga masyarakat yang terdampak banjir pada awal mula jebolnya tangul Demak. Pada banjir yang kedua ini, karena daerah mengalami banjir yang sama, maka kita konsentrasi di daerah masing-masing,” tutur Yusuf.