Banda Aceh, NU Online
Pengurus Wilayah Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PW Pergunu) Provinsi Aceh meluncurkan Jurnal Teungku edisi perdana, Kamis 31 Maret 2022.

Proses peluncuran yang berlangsung di ruang riset MAN 4 Aceh Besar ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-70 Pergunu dengan tema Guru Mulia Membangun Peradaban Dunia.

Ketua PW Pergunu Aceh, Teungku Muslem Hamdani, kepada NU Online mengatakan bahwa Jurnal Teungku ini nantinya terbit tiga kali dalam setahun.

Selain edisi cetak, lanjut dia, Jurnal Teungku juga akan tersedia secara daring di mana saat ini sedang dalam proses pengurusan tim IT Pergunu Aceh.

“Hasil diskusi kami agar jurnal PW Pergunu Aceh memilki ciri khas tersendiri agar bidang kajian jurnal baik studi Islam, pendidikan, dan sebagainya tidak terlepas dari perspektif kearifan lokal Aceh,” ujar Teungku Muslem.

Teungku Muslem menambahkan, bahwa sebuah bangsa yang maju selalu mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal bangsa.

Adapun peluncuran Jurnal ini secara resmi dilakukan oleh salah seorang Dewan Pakar Pergunu Aceh, Tgk Suryadi, yang juga Kepala Kasi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Aceh Besar.

Peluncuran ini juga dibarengi dengan pembagian sarung kepada para pengurus PW Pergunu Aceh. Sarung sendiri identik dengan pakaian yang selalu dipakai oleh para teungku dayah di Aceh. Penyerahan sarung kepada Pengurus Pergunu dilakukan oleh Teungku Muslem Hamdani.

Edisi perdana Jurnal Teungku ini menghadirkan sejumlah penulis seperti Musiarifsyah Putra dengan judul Moderasi Beragama Perspektif Siswa Aktif pada Kegiatan Ekstrakutukuler Madrasah Unggulan Riset Nasional, Ismail Darimi (Implementasi Nilai Moderasi Beragama pada Generasi Milenial).

Selanjutnya, Tgk Muslem Hamdani (Peran MPU dalam Pembinaan Aliran Sesat di Aceh Barat), T Mahyuddin Helmi (Akulturasi Agama terhadap Budaya di Nusantara), dan Fakhrul Rijal (Konsep Ma'rifatu al-Nafs dalam Pendidikan Islam).

Hadir dalam peluncuran ini puluhan pengurus Pergunu Aceh. Antara lain Sekretaris PW H. Mahyuddin Helmi, Bendahara Ismail Darimi, Kepala Departemen Litbang Teuku Zulkhairi, Ketua PC Pergunu Aceh Besar Khasanda Furqan, serta puluhan lainnya.

Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori