PWNU DKI Jakarta Lakukan Seleksi Kelayakan Calon Ketua Lembaga dari Ratusan Kader
Ahad, 1 Agustus 2021 | 01:00 WIB
“Kegiatan fit and proper test ini sepertinya baru dilakukan oleh PWNU DKI Jakarta sehingga bisa jadi role model, contoh, yang dapat ditiru oleh pengurus cabang dari tingkat pengurus besar sampai pengurus cabang NU.”
Jakarta, NU Online
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi DKI Jakarta melakukan penyeleksian perihal kemampuan dan kelayakan calon ketua lembaga di lingkungan NU, Kamis-Sabtu (29-31/7). Kini Tim Seleksi (Timsel) Pengurus Lembaga NU Tingkat Wilayah DKI Jakarta masih melakukan kajian perihal penilaian yang berlangsung selama tiga hari tersebut.
Seleksi dan penilaian ini diadakan untuk mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dan memiliki integritas yang tinggi dalam memimpin dan menjalankan organisasi di lembaga-lembaga NU tingkat wilayah.
“Kegiatan fit and proper test yang tetap menerapkan prokes Covid-19 ini merupakan ikthiar PWNU DKI Jakarta untuk mendapatkan kader terbaik yang mempunyai integritas tinggi dalam memimpin dan menjalankan 18 lembaga yang ada di PWNU DKI Jakarta,” kata Ketua PWNU Provinsi DKI Jakarta KH Samsul Ma`arif.
Ia mengatakan, PWNU DKI Jakarta harus berkaca pada pengalaman kepengurusan sebelumnya. Karena tidak serius melakukan seleksi rekrutmen atau terkesan asal-asalan, banyak lembaga di PWNU DKI Jakarta tidak berjalan.
Kiai Samsul menambahkan, pemilihan dan menetapkan ketua-ketua lembaga jadi kewenangannya sebagai ketua PWNU. Proses seleksi ini dilakukan untuk menghindari subjektivitas pilihan pribadinya sehingga ketua-ketua lembaga yang terpilih adalah kader terbaik NU, khususnya di DKI Jakarta.
“Kegiatan fit and proper test ini sepertinya baru dilakukan oleh PWNU DKI Jakarta sehingga bisa jadi role model, contoh, yang dapat ditiru oleh pengurus cabang dari tingkat pengurus besar sampai pengurus cabang NU,” kata Kiai Samsul Ma`arif.
Menurut Ketua Timsel Pengurus Lembaga NU Tingkat Wilayah DKI Jakarta Ustadz H Abdul Muin, selama tiga hari berlangsungnya fit and proper test ini terdapat sebanyak 225 orang peserta yang tentunya merupakan kader NU yang sudah memenuhi syarat, seperti tidak cacat moral dan cacat hukum.
Peserta disyaratkan memiliki integritas, memiliki Kartanu, pernah mengikuti pengkaderan NU, baik MKNU maupun pengkaderan yang dilakukan banom, dan pernah menjadi pengurus di NU di berbagai tingkatan.
Menurutnya, tingkat pendidikan peserta berasal dari banyak tingkatan, bahkan banyak pula yang bergelar doktor atau S3.
“Dari hasil fit and proper test ini, Timsel akan merekomendasikan tiga nama ketua untuk masing-masing lembaga yang akan diserahkan kepada Ketua PWNU DKI Jakarta. Selanjutnya, Ketua PWNU DKI Jakarta berkonsultasi dengan Rais Syuriyah PWNU DKI Jakarta walau keputusannya tetap berada di Ketua PWNU DKI Jakarta,” kata Ustadz H Abdul Muin.
Kontributor: Rakhmad Zailani Kiki
Editor: Alhafiz Kurniawan