Tangerang, NU Online

Dalam rangka membentuk karakter mahasiswa yang saleh, Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) Nusantara Tangerang meluncurkan gerakan self sprituality kepada civitas akademika pada Senin, (28/11).

 

Mahfudz Fauzi, ketua gerakan self sprituality menjelaskan bahwa kegiatan ini digagas untuk menumbuhkan jiwa spritualitas mahasiswa STISNU Tangerang. Mereka akan didorong menyisakan uang jajannya dengan bersedekah, kemudian diganti dengan puasa sunnah Senin- Kamis. Jadi, uang jajan di Senin-Kamis akan disedekahkan untuk wakaf pengembangan perguruan tinggi Nahdlatul Ulama di Tangerang.

"Tidak hanya sedekah, mahasiswa akan ditradisikan dengan wiridan, shalat sunnah tasbih, puasa hijiban, dan kegiatan pembentukan jiwa spritual lainnya," ujarnya.

KH A Baijuri Khotib, Ketua STISNU Nusantara menambahkan, program ini merupakan realisasi dari visi misi STISNU yang mengusung unggul intelektualitas, dan matang spritualitas sebagai ejawantah dari konsep integrasi keilmuan umum dan agama.

"Sesuai komitmen, alumni STISNU ke depan tidak hanya sebagai seorang intelektual, tetapi ia juga matang spritual; atau ia seorang yang matang spritual tetapi juga unggul intelektual," jelasnya.

Muhamad Qustulani, wakil ketua akademik STISNU, menambahkan ejawantah dari program self spritualty akan diaplikasikan dalam tradisi akademik di lingkungan kampus.

"Kami (STISNU) akan memberikan diktat capaian-capaian pengembangan spritualitas kepada mahasiswa untuk kemudian dipenuhi ketentuan target yang wajib dicapai. Contohnya, mahasiswa semester satu wajib bisa memimpin tahlil dan juga sudah puasa fafahamnaha, yaitu puasa tidak memakan hal yang bernyawa," tambahnya.

STISNU berkomitmen untuk berbeda dengan kampus lain, yaitu istiqomah dengan merawat tradisi shaleh dan kearifan lokal. Namun tetap konsisten mengisi keunggulan intelektualitas. 

Hadir pada acara tersebut seluruh civitas akademika. Kegiatan ditutup dengan sedekah yang diikuti oleh semua peserta. Red: Mukafi Niam