300 Nahdliyin di Jerman Peringati 1 Abad NU Lewat Halal Bihalal
Senin, 8 Mei 2023 | 13:00 WIB
Sekitar 300 warga NU mengikuti halal bihalal sebagai rangkaian peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama pada 6 Mei 2023 lalu di Wisma Indonesia KJRI Frankfurt. (Foto: Dok. PCINU Jerman)
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Jerman menyelenggarakan halal bihalal sebagai rangkaian peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama pada 6 Mei 2023 lalu di Wisma Indonesia KJRI Frankfurt. Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 300 nahdliyin di berbagai kota di Jerman seperti Berlin, Munchen, Hamburg, Bremen, Stuttgart, Essen, Bielefeld, Aachen, Passau bahkan dari Austria dan Polandia serta perwakilan organisasi masyarakat di Jerman.
Acara diawali dengan pembacaan maulid, yasin, tahlil, mauidhoh hasanah, dan pesan kesan 1 Abad NU oleh perwakilan pemerintah dan organisasi masyarakat. Secara serentak dan penuh semangat peserta menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia raya dan Yalal Wathon untuk memperkuat rasa nasionalisme terhadap tanah air Indonesia. Acara dimeriahkan oleh penampilan Shalawat dari Fatayat NU Jerman, dan 47 anak-anak dari Nahdliyyin dengan diiringi oleh group Hadroh NU Jerman.
Sebagai perwakilan pemerintah hadir adalah Bapak Acep Somantri (Konsul Jenderal RI Frankfurt), Ardian Wicaksono (Konsul Jenderal RI Hamburg) dan Kombes Sintho B G Silitonga (Atase Kepolisian KBRI Berlin). Sedangkan beberapa perwakilan ormas yang hadir di antaranya: PCI Muhammadiyah Jerman, Masyarakat Muslim Indonesia, ICMI Eropa Raya, GUSDURian Deutschland, dan sejumlah tokoh masyarakat dari kalangan non-Muslim.
Ketua PCINU Jerman, Muhammad Rodlin Billah menyampaikan bahwa halal bihalal 1 Abad NU adalah momentum untuk silaturahim seluruh Nahdliyin di Jerman yang saat ini jumlahnya terus bertambah sekaligus memperkokoh peran PCINU Jerman dalam menyambut tantangan NU di abad kedua.
“NU di Jerman memiliki karakter yang khusus karena sebagian besar Nahdliyyin adalah para ahli ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) serta kalangan profesional,” kata Rodlin Billah.
Menurutnya, banyak Nahdliyin Jerman yang bekerja di bidang industri pesawat terbang, ilmu komputer, IT, startup, dokter, profesor, dan peneliti. Dengan demikian diharapkan di abad kedua, PCINU Jerman dapat lebih berkontribusi terhadap kemajuan Iptek dengan tetap menjaga akidah Ahlussunah wal Jamaah serta memiliki komitmen kebangsaan yang kuat.
Dalam mauidhoh hasanahnya, Rais Syuriyah PCINU Jerman, KH Saeful Fatah menjelaskan bahwa NU layaknya kereta api dengan berbagai karakter penumpang yang memiliki masinis yakni ulama dengan keilmuan dan keteladanannya.
Berbagai jenis profesi, karakter sosial Nahdliyin akan selamat ketika mengikuti ulama dalam kereta NU dengan paham Ahlussunah wal Jamaah sebagai relnya. Ulama di NU telah ditempa dalam pesantren sehingga tidak saja cakap dalam ilmunya namun juga memiliki kepedulian terhadap umat dan bangsa.
Dalam sambutannya, Konsul Jenderal RI Frankfurt, Acep Somantri, memberikan apresiasi terhadap keluarga besar Nahdliyin yang datang dari berbagai negara bagian di Jerman sehingga KJRI Frankfurt menjadi bagian dari momen bersejarah dalam memperingati 1 abad NU di Jerman.
Kerja sama antara PCINU Jerman dengan pemerintah baik melalui KBRI Berlin, KJRI Frankurt dan KJRI Hamburg dapat terus ditingkatkan untuk kemajuan Indonesia khususnya menuju 100 tahun kemerdekaan RI pada 2045.
Ardian Wicaksono sebagai Konsul Jenderal RI Hamburg memberikan pesan bahwa NU memiliki peran sejarah yang besar di Indonesia. Oleh karena itu, peran tersebut harus terus dilanjutkan termasuk oleh NU Jerman di abad kedua untuk kemajuan bangsa Indonesia.
Dalam pesannya, Atase Kepolisian KBRI Berlin menyampaikan bahwa di Indonesia NU memiliki peran penting dalam menciptakan situasi yang harmonis di tengah keberagaman masyarakat baik secara sosial maupun politik. Oleh karena itu, peran yang sama diharapkan dapat dilakukan oleh PCINU Jerman khususnya menghadapi Pemilu 2024.
Dalam acara ini pula, PCINU Jerman memberikan ruang berupa ‘election centre’ yang diisi oleh seluruh PPLN yang ada di Jerman serta Panwaslu Luar Negeri untuk memberikan pelayanan secara langsung kepada WNI berkaitan dengan pemilu 2024.
Editor: Fathoni Ahmad