Riyadh, NU Online
Suatu waktu Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT di mana ia bisa menemukan Allah SWT. Mendapat pertanyaan tersebut Allah SWT menjawab: "Engkau Musa bisa temukan Aku (Allah) di diri orang orang susah, di diri orang orang yang menderita".

 

Hal ini disampaikan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel dalam acara Silaturrahim Virtual dan Halal bi Halal Ekspatriat Luar Negeri Bersama yang diadakan oleh Forum Silaturrahim WNI Riyadh dan Majelis Dzikir Ratibul Haddad Arab Saudi, Kamis (28/5).

 

Kisah ini menurutnya menjadi prinsip KBRI dan seluruh staf yang berada di dalam KBRI bahwa ketika mereka mendapatkan aduan atau laporan dari ekspatriat yang tertimpa kesusahan, di diri orang-orang tersebut ada Tuhan.

 

"Saya di KBRI adalah sebagai pelayan ekspatriat dan negara, dan bukan datang untuk pamer jas dan dasi, tapi datang untuk melayani WNI dan NKRI. Tolong saya doakan agar tetap istiqamah dan bisa bersama WNI," pintanya.

 

Ia juga menegaskan bahwa jabatan yang menempel pada dirinya adalah amanah yang akan diminta pertanggungjawabkan di hari kiamat nanti.

 

"Jabatan itu akan menjadi kesedihan dan kesusahan yang berkepanjangan pada hari kiamat, kecuali orang yang mendapatkan amanah tersebut menjalankan secara benar dan proporsional," tegasnya.

 

Oleh karena itu ia mengapresiasi terselenggaranya acara Halal bi Halal tersebut walaupun dilakukan secara virtual. Menurutnya, jarak yang jauh tidak akan menjadi masalah asalkan selama hati saling berdekatan. Langkah ini akan bisa mempererat komunikasi dan memperkuat hubungan WNI yang ada di Arab Saudi. 

 

Sementara penggagas acara tersebut Guslik An-Namiri yang juga Rais Syuriah NU Riyadh menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak khususnya warga NU di Riyadh. Ia berharap dengan kegiatan seperti ini budaya Halal bi Halal dan budaya lain yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia tetap terus bisa dipertahankan.

 

Ikut serta dalam acara tersebut H Sa'dullah Affandy, Katib PBNU yang saat ini menjadi Atnaker KBRI, para pejabat KBRI dan KJRI serta para tokoh masyarakat dan perwakilan LSM Arab Saudi.

 

 

Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan