Gedung Putih Sesalkan Partai Republik Rintangi Perundingan Nuklir Iran
Senin, 9 Maret 2015 | 22:57 WIB
Washington, NU Online
Gedung Putih mengutuk para wakil rakyat dari kubu Republik sebagai partisan karena merintangi pembicaraan sensitif mengenai program nuklir Iran.
<><>
47 legislator dari Republik, termasuk para pemimpin Senat dan beberapa kandidat presiden potensial untuk Pilpres 2016, menulis surat terbuka kepada pemimpin Iran yang memperingatkan bahwa setiap kesepakatan dengan Presiden Barack Obama tidak akan berlaku di kemudian hari.
Gedung Putih merespons langkah ini dengan marah seraya menuduh para senator telah melakukan intervensi dan meneruskan strategi partisan untuk merusak kemampuan presiden dalam menyelenggarakan kebijakan luar negeri dan memajukan keamanan nasional AS.
"Langkah ini memunculkan pertanyaan besar mengenai niat atau tujuan para penggagasnya," kata juru bicara Gedung Putih Josh Earnest yang menuduh para senator itu tengah membangun saluran belakang dengan kelompok garis keras di Tehran.
Dengan semakin dekatnya tenggat waktu Maret ini, para juru runding berusaha keras menyetujui kesepakatan yang akan meredam program nuklir Iran sebagai imbalan pelonggaran sanksi dari Barat.
Kesepakatan itu dianggap sebagai tujuan kebijakan luar negeri utama dalam pemerintahan Obama.
Earnest juga menuduh kubu Republik mendukung serangan udara ke fasilitas-fasilitas Iran yang menurut Gedung Putih hanya akan memundurkan secara sementara saja program nuklir Iran.
"Bergegas ke perang, atau paling tidak bergegas memilih opsi militer yang didukung kebanyakan kubu Republik, bukanlah kepentingan terbaik Amerika Serikat," kata Earnest.
Dia mengatakan tindakan para senator itu tidak selaras dengan pendirian para bapak pendiri Amerika tentang peran legislatif, demikian AFP. (antara/mukafi niam)