Kagumi Heterogenitas Budaya, Grand Mufti Pakistan: Harus Banyak Belajar dari Indonesia
Senin, 6 Maret 2023 | 12:30 WIB
Grand Mufti Taheer Mahmod Asyrofi dan Dubes Indonesia untuk Pakistan HE Adam Mulawarman Tugio di kantor Pakistan Ulama Council, Jinnah Ave, Block Blue Area, Islamabad, Islamabad Capital Territory, Rabu (1/3/2023). (Foto: Dok Badat Alauddin/Wakil Rais Syuriyah PCINU Pakistan)
Jakarta, NU Online
Indonesia merupakan bangsa heterogen dengan komposisi latar belakang masyarakat yang beragam. Di tengah keragamannya tersebut, masyarakat Indonesia dapat hidup beradampingan dengan rukun.
Hal ini diakui Ketua Pakistan Ulama Council, Grand Mufti Taheer Mahmod Asyrofi bahkan pada kunjungan perdananya ke Indonesia. Ia mengaku kagum dengan rajutan kerukunan heterogenitas budaya Indonesia.
"Pada kunjungan perdana saya ke Indonesia, saya kagum terhadap keanekaragaman budaya dan kerukunan umat beragama di Indonesia. Pakistan harus belajar banyak dari Indonesia,” ungkapnya saat ditemui Duta Besar RI untuk Pakistan, HE Adam Mulawarman Tugio di kantor Pakistan Ulama Council, Jinnah Ave, Block Blue Area, Islamabad, Islamabad Capital Territory, Rabu (1/3/2023).
Pada kesempatan tersebut, Dewan Rekonsiliasi Nasional Pakistan untuk Kerukunan Antaragama itu juga memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada organisasi Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama yang telah sukses menggagas agenda akbar, Muktamar Fiqih Internasional Peradaban.
Baginya, acara yang dihadiri oleh ratusan ulama dalam dan luar negeri itu mendorong kembali kiprah Islam dalam membentuk tatanan global yang lebih baik dan adil.
“Mukatamar Fiqih Peradaban sebagai tonggak awal tatanan peradaban baru untuk Islam yg lebih tawazun dan tasamuh,” ungkap Perwakilan Khusus Perdana Menteri Pakistan untuk Kerukunan Antar Agama dan Timur Tengah itu.
Dubes RI untuk Pakistan, Adam Mulawarman menyampaikan bahwa besarnya jumlah populasi Muslim di Indonesia dan Pakistan harusnya menjadi dorongan bagi kedua negara untuk menjadi role model dalam mengampanyekan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil alamin.
Untuk itu, Indonesia sangat terbuka untuk menjajaki kerja sama di bidang kerukunan umat beragama dan Islam yang ramah. Semata-mata untuk menyebarkan misi Islam yang rahmatan lil alamin.
“Beliau juga siap mengadakan kerja sama lebih lanjut, terutama di bidang kerukunan umat beragama dan misi islam rahmatan lil alamin dengan Indonesia, terutama Nahdlatul Ulama,” kata dia.
Kunjungan Dubes RI Indonesia untuk Pakistan tersebut juga didampingi oleh Wakil Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Pakistan, Badat Alauddin.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi