Kantongi Data Intelijen, Keamanan Saudi Kejar Agen Penjual Visa Non-Haji
Sabtu, 8 Juni 2024 | 19:00 WIB
Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag RI Hilman Latif sedang menyambut jamaah haji Indonesia di Bandara Jeddah. (Eri Mulyani/MCH 2024)
Makkah, NU Online
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kemenag Hilman Latief mengimbau agen penjual jasa layanan haji dengan visa non-haji untuk mematuhi aturan Kerajaan Arab Saudi (KSA) terkait visa dan tasreh perhajian 2024. Hilman mengatakan, aktivitas dan profil agen penjual haji dengan visa non-haji di Indonesia terpantau aparat keamanan siber Arab Saudi.
Hal ini disampaikan setelah Hilman berdasarkan hasil diskusinya dengan perwakilan Kementerian Haji dan Umrah KSA tentang perhajian 2024.
“Kami kemarin berdiskusi dengan wakil Kementerian Haji dan mereka menunjukkan hasil investigasi intelijen mereka. Ditunjukkan kepada saya. Saya bilang, ‘Anda dari mana?’ ‘Intelijen kami punya,’ jawabnya,” kata Hilman.
Perwakilan Kementerian Haji dan Umrah KSA menyimpan data hasil investigasi terkait praktik penjualan paket haji dengan visa non-haji.
“Mereka menunjukkan hasil investigasi mereka terkait orang-orang Indonesia yang mengajak jamaah dengan program paket visa non-haji,” kata Hilman di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah, Rabu (5/6/2024).
Dalam diskusi tersebut, perwakilan Kementerian Haji dan Umrah KSA mengajak kerja sama Kementerian Agama RI untuk memerangi praktik penjualan paket haji dengan visa non-haji.
“Mereka sudah punya semua datanya. Mereka menunjukkan kepada saya. Mereka mengajak kerja sama, siapa yang jualan di instagram, tik-tok, yang live mereka semua punya datanya. ‘Semua data intelijen kami punya,’ kata mereka,” kata Hilman.
Hilman mengimbau semua pihak untuk mematuhi aturan KSA yang berlaku tahun ini seputar visa haji karena hal ini sangat mempengaruhi kepercayaan dan hubungan kedua negara, KSA dan Pemerintah RI.
Menyusul sejumlah kasus penangkapan WNI tanpa visa dan tasreh haji belakangan ini, Konjen RI Jeddah Yusron B Ambari mengatakan, KSA secara serius menjalankan aturannya terkait perhajian 2024.
“Pesannya yang ingin saya sampaikan terkait kasus penangkapan dan penahanan WNI tanpa visa haji ini, Saudi serius melacak agen haji tanpa visa dan serius menangkap serius jualan-jualan haji tanpa antre karena terus dipantau oleh otoritas Saudi,” kata Yusron saat jumpa pers via Zoom di Makkah, Jumat (7/6/204) siang waktu Arab Saudi (WAS).
Per 1 Juni aparat keamanan KSA melakukan pemeriksaan di beberapa titik menuju Kota Makkah. Menjelang puncak haji per 1 Dzulhijjah 1445 H/7 Juni 2024 M, aparat keamanan KSA memperketat penjagaan dan pemeriksaan melalui rekayasa lalu lintas di dalam Kota Makkah.
KSA tidak main-main dalam penerapan ketat pemeriksaan visa dan tasreh haji melalui kartu nusuk yang menjadi akses jamaah haji menuju area manasik haji Makkah dan Armuzna (Arafah, Mina, dan Muzdalifah).
Aparat keamanan KSA menjelang puncak haji 2024 memperketat pemeriksaan identitas calon jamaah haji pada jalan-jalan menuju Makkah, jalan-jalan di dalam Kota Makkah, dan bahkan pemeriksaan di hotel-hotel.