Internasional

Megengan di Taiwan, Upaya Tetap Terhubung dengan Budaya di Perantauan

Senin, 24 Februari 2025 | 20:00 WIB

Megengan di Taiwan, Upaya Tetap Terhubung dengan Budaya di Perantauan

Acara megengan sambut Ramadhan 1446 H yang digelar PCINU Taiwan di Taipei, Sabtu (22/2/2025). (Foto: dokumentasi PCINU Taiwan)

Taipei, NU Online

Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Taiwan menggelar acara Istighosah (Megengan) yang berlangsung pada Sabtu,22 Februari 2025 di Sekretariat PCINU Taiwan. 


Ketua PCINU Taiwan Muhammad Ghofur dalam sambutannya mengatakan bahwa tradisi Megengan bagi komunitas Muslim, terutama pekerja migran dari Indonesia, memiliki makna yang lebih mendalam karena dijalankan di perantauan.


"Filosofi utama Megengan tetap sama, yaitu sebagai bentuk persiapan diri secara spiritual dan sosial sebelum memasuki bulan suci Ramadhan. Namun, ada beberapa nilai tambahan yang khas di Taiwan," katanya.


Menurutnya, Megengan di Taiwan yakni menjaga tradisi di negeri perantauan bagi pekerja migran Indonesia. Megengan menjadi cara untuk tetap terhubung dengan budaya dan tradisi meskipun jauh dari tanah air. Ini mencerminkan semangat mempertahankan identitas dan nilai-nilai agama di lingkungan yang berbeda.
 

"Megengan juga bisa jadi simbol kesabaran dan pengorbanan hidup di negeri orang yang sering kali penuh tantangan, terutama bagi pekerja migran. Meskipun dijalankan di tempat yang jauh dari tanah kelahiran, Megengan bisa menjadi pengingat untuk bersabar, menahan diri, dan tetap berbuat baik, sesuai dengan nilai-nilai Ramadhan," Ujarnya. 


Sementara itu Kepala Kamar Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Arif Sulistiyo mengapresiasi kolaborasi yang telah terjalin antara KDEI Taipei dan PCINU Taiwan. Ia menekankan bahwa acara seperti ini merupakan tradisi yang baik dalam menyongsong bulan suci Ramadhan. 


Lebih lanjut, Arif menyampaikan bahwa KDEI Taipei sebagai perwakilan pemerintah Indonesia di Taiwan harus hadir di tengah-tengah warganya di semua profesi. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan KDEI adalah penyampaian jadwal puasa kepada PMI, termasuk kepada Warga Negara Indonesia (WNI)/PMI overstay yang berada di pusat detensi Imigrasi dan di dalam penjara. KDEI juga telah memberikan Al-Quran ke beberapa lokasi tersebut. 


Arif menambahkan bahwa KDEI Taipei juga tengah berkoordinasi dengan pihak berwenang terkait penyelenggaraan Shalat Idul Fitri. Tahun ini, tempat pelaksanaan shalat lebih luas yang dapat menampung lebih banyak jamaah dibandingkan tahun sebelumnya.