Pebasket Muslim Amerika Ini Tetap Berpuasa Meski Digoda Rekannya
Senin, 27 Maret 2023 | 00:15 WIB
Musa Abdul Aleem (kiri) tengah digoda rekan timnya, diunggah pada Rabu (23/3/2023). (Foto: Instagram/@pullup4success_1).
Jakarta, NU Online
Musa Abdul Aleem, pemain basket AS Sale of the Nationale 1, mulanya mengangkat tangannya hendak menerima sesuatu dari rekannya. Namun, saat melihat itu adalah segelas minuman, ia menurunkan kembali tangannya dan menundukkan kepalanya sembari menutupnya dengan tangan kirinya.
Rekan-rekannya yang lain juga tampak sengaja mendekat dan minum dengan gelas ataupun botol persis di hadapannya sembari tertawa-tawa. Musa hanya mengangguk-anggukkan kepalanya sembari menahan diri sampai kemudian memilih menghindar dari kerumunan teman-temannya.
Hal tersebut tampak pada video yang ia unggah di Instagram pribadinya @pullup4success_1 pada Rabu (23/3/2023).
Baca Juga
Sepenggal Cerita Muslimah Amerika
“Praktik Ramadhanku mulai sekarang… Rekan timku mengatakan Ramadhan Mubarak, Syekh besar,” tulis Musa.
Lebih lanjut, melalui keterangannya, Musa juga berharap agar dapat memperoleh kekuatan agar dapat menjalankan ibadah puasa di lingkungannya tersebut. Tidak hanya bagi dirinya, melainkan juga untuk umat Islam yang sama dengannya, hidup di tengah lingkungan masyarakat yang heterogen.
“Semoga Allah memberikan kekuatan kepada semua Muslim di seluruh dunia berpuasa di lingkungan yang menantang,” lanjutnya berdoa.
Ada ribuan komentar pada unggahannya tersebut. Beberapa di antaranya tampak bernada negatif dan tidak senang melihat tingkah laku teman-teman timnya tersebut yang menjadikannya bahan candaan. Namun, Musa justru mengingatkan kepada orang-orang yang berkomentar miring agar tidak berlaku begitu. Sebab, barangkali dengan komentar yang baik, mereka bakal menjadi Muslim, sedangkan komentar negatif hanya membuat mereka menjadi antipati.
Baca Juga
Tiga Kategori Muslim di Amerika
“Beberapa dari Anda sangat tidak sopan, penuh kebencian, dan bodoh dalam komentar ini. Bagaimana jika suatu hari salah satu di antara mereka menjadi Muslim? Mungkin setelah membaca komentar Anda, mereka tidak akan pernah memeluk Islam,” tulisnya membalas.
“Jangan biarkan emosi Anda menutupi penilaian dan karakter Anda sebagai Muslim. Ingatlah selalu perbuatan lisanmu adalah dakwah, baik kamu suka ataupun tidak dan bahwa kamu adalah representasi Allah dan Rasul-Nya saw,” lanjut atlet kelahiran Atlanta, Georgia, Amerika Serikat pada 2 Mei 1988 itu.
Pewarta: Syakir NF
Editor: Aiz Luthfi