Resmikan Perpustakaan Ibnu Khaldun, PCINU Tunisia Sediakan 534 Buku: Tafsir hingga Filsafat
Jumat, 15 Desember 2023 | 06:00 WIB
Penyerahan Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun dari Ketua PCINU Tunisia Amin Khafidin Busro kepada Dubes Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi sebagai tanda diresmikannya Perpustakaan 'Ibnu Khaldun' di Sidi el-Bechir, Kota Tunis, pada Selasa (12/12/2023). (Foto: dok. PCINU Tunisia)
Jakarta, NU Online
Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia meresmikan perpustakaan yang dinamai ‘Ibnu Khaldun’. Perpustakaan ini diresmikan langsung oleh Duta Besar Republik Indonesia di Tunisia Zuhairi Misrawi atau Gus Mis, pada Selasa (12/12/2023).
Peresmian dilakukan secara simbolis dengan penyerahan Kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun kepada ketua PCINU Tunisia Amin Khafidin Busro dan pemotongan tumpeng. Acara dihadiri oleh seluruh warga Nahdliyin yang berada di Tunisia.
Perpustakaan yang berlokasi di Sekretariat PCINU Tunisia di Sidi el-Bechir, Tunis itu menyediakan sedikitnya 534 buku. Yusril menyebut, koleksi buku mencangkup berbagai cabang ilmu. Mulai dari tafsir, hadis, fiqih, maqashid syari'ah, sosiologi, hingga filsafat.
Perpustakaan ‘Ibnu Khaldun’ ini terbuka untuk seluruh warga Nahdliyin dan mahasiswa Indonesia yang sedang menempuh pendidikan di Tunisia secara umum.
Sekretaris PCINU Tunisia Yusril Muna mengatakan, inisiatif pengadaan perpustakaan dimulai sejak awal 2023. Yusril menyebut, rencana itu langsung disambut baik oleh Gus Mis demi menunjang kebutuhan mahasiswa akan buku-buku untuk keperluan pembelajaran akademik.
Yusril bersyukur dan berucap terima kasih kepada Dubes Tunisia Gus Mis yang telah memberikan bantuan demi terealisasinya perpustakaan tersebut. Ia mengungkapkan, Perpustakaan ‘Ibnu Khaldun’ ini sudah direncanakan sejak awal tahun 2023.
"Pada awal 2023, setelah PCINU memiliki sekretariat baru yang nyaman untuk belajar dan luas, akhirnya Gus Mis memutuskan cita-cita untuk membuat perpustakan dan melengkapinya sampai penuh," kata Yusril kepada NU Online, Kamis (14/12/2023).
Yusril mengungkapkan bahwa nama ‘Ibnu Khaldun’ dipilih oleh Gus Mis karena setiap Selasa Nahdliyin di Tunisia mengkaji kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun.
Ia berharap, hadirnya Perpustakaan ‘Ibnu Khaldun’ ini dapat menjadi pusat pengetahuan bagi mahasiswa dan Nahdliyin di Tunisia. Perpustakaan juga diharapkan membantu menumbuhkan minat budaya baca dan menulis di kalangan mahasiswa
"Karena seperti yang dikatakan Gus Mis pada saat peresmian perpustakaan, pemimpin itu seseorang yang mampu untuk memimpin masyarakat dengan berbagai latar belakang, baik itu dari NU, Muhammadiyah, ormas-ormas lainnya, dan juga agama yang berbeda. Maka dari itu, perlu untuk bekal pengetahuan dan cakrawala yang luas sebelum kembali ke Indonesia," jabar dia.
Selain itu, dengan adanya buku-buku dan teks berbahasa Arab di perpustakaan, diharapkan dapat terbantu mahasiswa untuk memperkaya kosa kata bahasa Arab baru.
"Karena, menjadi mahasiswa di luar negeri adalah kesempatan besar untuk memperbanyak bacaan Arab. Seperti harapan Gus Mis, setiap hari harus menambah kosakata hingga 100 lebih," ucapnya.
Yusril menjelaskan, Gus Mis memiliki harapan agar perpustakaan selalu dihidupkan. Caranya dengan membuat Komunitas Membaca. Para mahasiswa diwajibkan membaca setiap hari selama dua jam di perpustakaan dan mendiskusikannya.