Jakarta, NU Online

Mitos soal makan nanas dapat menyebabkan keguguran jadi hal yang tidak asing dalam perbincangan masyarakat. Nanas yang asam dan mengandung zat tertentu di dalamnya, dipercaya dapat membahayakan kondisi janin dalam kandungan hingga menyebabkan keguguran.

Faktanya, menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi RS Sentra Medika Cikarang, dr Pudji Windarini, tidak ada bukti ilmiah yang menyebutkan nanas berbahaya bagi kandungan atau menyebabkan keguguran. Itu hanya mitos semata.

“Nanas menyebabkan keguguran adalah mitos (dan) tidak ada bukti ilmiah yang mendukung ini,” kata Puji, kepada NU Online, Selasa (10/1/2023).

Ia justru mengatakan bahwa kandungan mineral yang tinggi pada buah nanas dapat membantu mengatasi dehidrasi pada ibu hamil. “Sangat penting bagi ibu hamil agar tubuhnya tetap terhidrasi selama kehamilan. Asalkan tidak berlebihan,” katanya lagi.

Mengandung 87 persen air, nanas dapat membantu menghidrasi tubuh selama kehamilan. Namun, ia mengimbau ibu hamil agar tetap menghidrasi tubuh dengan minum air mineral.

“Nanas aman dikonsumsi selama kehamilan. Tapi tetap harus dalam jumlah yang tepat alias tidak berlebihan,” tegas dia.

Jumlah nanas yang dianjurkan untuk ibu hamil

Intinya, jelas Puji, semua ibu hamil boleh makan nanas. Namun, setiap ibu hamil yang ingin mengonsumsi nanas harus memperhatikan kebersihan buah nanas dan tidak berlebihan saat mengonsumsi buah asam yang satu ini. Ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi dalam jumlah sedang atau sesuai dengan anjuran dokter.

“Saat mengonsumsinya dalam satu porsi tidak boleh lebih dari 200 gram,” jelas dia.

Lebih lanjut ia menambahkan, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi nanas sebagai menu sarapan, makan siang, dan makan malam karena sifatnya yang asam dapat memicu naiknya asam lambung. Akan lebih baik jika ibu hamil mengonsumsi nanas segar sebagai camilan pengganti makanan ringan dalam kemasan.

“Jadi sebenarnya nanas itu tidak menyebabkan keguguran, hanya saja nanas dapat membuat rasa tidak nyaman pada lambung karena asam. Bukan karena berbahaya, namun pada ibu hamil ususnya cenderung lambat untuk mencerna makanan,” pungkasnya.

Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Muhammad Faizin