Jakarta, NU Online
Sebanyak 1.945 orang secara bersamaan menjahit bendera Merah Putih di halaman rumah kediaman Fatmawati, istri Proklamator Kemerdekaan Indonesia, Soekarno, di Kota Bengkulu, Ahad (30/9).
Penjahitan bendera Merah Putih massal itu dilakukan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat, serta masyarakat Bengkulu dan sekitarnya. Sekretaris Daerah Provinsi Bengkulu dan istri turut serta dengan mereka.
Turut menyaksikan, Sekretaris Daerah Bengkulu Nopian Andusti, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Coki Manurung, Danrem, Danlanal, Kabinda, Rektor UIB, pejabat di lingkungan Pemprov Bengkulu, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pimpinan OKP.
Kegiatan yang merupakan salah satu agenda dari Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda Ansor di zona Sumatera tersebut berhasil memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).
Piagam Rekor MURI diserahkan perwakilan Museum Rekor Indonesia (MURI) kepada Sekda Bengkulu dan Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat GP Ansor Adung Abdul Rochman.
“Alhamdulillah dalam dua minggu ini Kirab Satu Negeri telah meraih dua rekor MURI. Acara menjahit Bendera Merah Putih oleh 1.945 orang pada hari ini kami persembahkan untuk menghormati Ibu Fatmawati atas perjuangan beliau dalam revolusi kemerdekaan Indonesia,” ungkap Adung Abdul Rochman.
Sebelumnya, lanjut Adung, GP Ansor berhasil memecahkan rekor MURI pada awal Kirab Satu Negeri di zona Papua, yaitu dengan membentangkan bendera sepanjang 1500 meter dan lebar 1,5 meter di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini pada 17 September lalu. (Abdullah Alawi)