Jakarta, NU Online

Komponis Addie MS menjenguk Crystalino David Ozora yang hingga kini masih menjalani perawatan intensif di RS Mayapada Kuningan, Jakarta.

Ia bertemu dan banyak berbincang dengan orang tua David yang merupakan salah seorang pengurus Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Jonathan Latumahina. 

Addie mengabarkan, kondisi David saat ini sudah menggembirakan. Telah banyak tanda-tanda pemulihan. David sudah mulai bergerak dan mulai merespons bila diajak bicara. 

Ia mengaku kaget saat mendengar penuturan Jonathan kalau David tengah mendapatkan terapi musik. Tetapi musik yang dipakai adalah musik keras beraliran heavy metal.

"Biasanya kalau kondisi seperti ini musik yang tenang, relaksasi. Tapi begitu saya dengar musiknya yang heavy metal itu, hah?" kata Addie kepada wartawan usai menjenguk David, Rabu (8/3/2023).

Ia kemudian mendapat penjelasan bahwa David memang terbiasa mendengarkan musik-musik beraliran metal, saat dalam kondisi normal. Musik itu didengarkan sebagai pengantar tidur. 

"Tapi dibilang, David itu kondisi normal kalau tidur pakai headphone musik yang keras, kalau dicopot malah bangun. Jadi uniklah," ujar Anggota Lembaga Seni dan Budaya Muslimin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU) itu.

Satu hari sebelumnya, Kapolda Metro Jaya Muhammad Fadil Imran juga menjenguk dan mendoakan David secara langsung di rumah sakit. Ia memastikan, proses hukum akan terus berjalan dan kasus ini akan diselesaikan dengan adil.

"Polda Metro Jaya dari awal, di bawah kepemimpinan saya berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini dengan seadil-adilnya," kata Fadil, Selasa (7/3/2023). 

Ia mengaku bahwa sejak awal sudah terbuka atas berbagai masukan yang datang dari banyak pihak, termasuk Gerakan Pemuda Ansor.

"Sejak awal saya terbuka, mendapat masukan dari LBH Ansor, dari masyarakat pada umumnya, dari para pakar agar proses hukum kasus ini bisa maksimal," ucap Fadil.

Kondisi David Fase Emosional

Paman David Rustam Hatala mengabarkan kondisi keponakannya yang saat ini tengah memasuki fase emosional. Ia menjelaskan, David meluapkan emosinya karena memori terakhirnya menggambarkan peristiwa penganiayaan, pada 20 Februari 2023 lalu.

"Kalau menurut informasi tadi itu, emosionalnya karena itu memori terakhir dia saat penganiayaannya. Jadi mungkin itu yang terluapkan. Dia seperti meronta, juga membuka mata tapi belum bisa mengenal sekitarnya," kata Rustam Hatala.

Dari pihak keluarga, Rustam berharap agar David dapat segera keluar dari ruang ICU RS Mayapada Kuningan. Sebab sudah sejak 20 Februari 2023, David terbaring di ICU.

"Kami dari pihak keluarga berharap bisa segera keluar dari ruang ICU karena memang ini udah sejak tanggal 20 (Februari) sampai sekarang masih tetap dirawat intens di ruang ICU," kata Rustam.

Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad