Addin Tegaskan Bakal Kembangkan Diaspora Ansor hingga 20 Negara
Selasa, 14 Mei 2024 | 15:30 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (Ketum PP GP Ansor) Addin Jauharudin berupaya untuk mengembangkan Diaspora Ansor dari seluruh dunia hingga tersebar sampai 20 negara.
“Diaspora ini akan membentuk forum sharing antara anak muda NU untuk mengembangkan inovasi mereka di berbagai bidang, seperti teknologi, konstruksi, bioteknologi, dan lingkungan,” kata kata Addin dalam Halal Bihalal Pengurus Cabang (PC) GP Ansor Malaysia, Ahad (12/5/2024) lalu.
Addin berharap jejaring Ansor yang sudah terbentuk di beberapa daerah terus mengalami pemekaran dan bekerjasama secara solid dalam pengembangan wajah baru organisasi.
“Melalui jejaring ini, mereka akan membentuk kluster keilmuan dan profesi untuk berkolaborasi dalam memikirkan kontribusi efektif bagi Indonesia,” katanya.
Pria kelahiran Cirebon pada 14 April 1985 itu juga mengingatkan akan peran dan ketokohan kader diaspora Ansor yang memiliki keahlian lebih maju dan sangat dibutuhkan untuk kemajuan negara, dengan tujuan agar ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka dapat terhubung dengan pemerintah dan dunia industri untuk menerapkan berbagai terobosan.
“Model-model terbaik dari sistem yang ada di berbagai negara akan direplikasi dan dikembangkan di Indonesia. Misalnya, manajemen pelayanan publik dari Eropa, konstruksi dari Malaysia, pertanian dari Bangkok, dan bisnis serta teknologi dari Tiongkok,” jelasnya.
Perlu diketahui, di era kepemimpinan Yaqut Chalil Qoumas, Ansor telah berhasil membentuk 6 PC GP Ansor Luar Negeri, seperti: Ansor Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan, Mesir, Taiwan, dan Jepang.
Oleh karena itu, Addin mencoba memperluas jangkauan tersebut sampai 20 negara dengan membentuk duta Ansor global sebagai juru bicara Ansor di mata dunia sekaligus mempererat jejaring dengan negara-negara besar di benua Asia, Timteng, Eropa bahkan Amerika.
“Ansor akan menyiapkan duta-duta Ansor global untuk membangun hubungan kemitraan strategis dengan negara-negara seperti Jepang, China, Korea, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa,” tegas Gus Addin.
Alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Padjajaran itu berharap kluster Ansor global ini mampu menjadi salah satu itikad dari Pandu NU yang sudah berumur 90 tahun ini memenuhi visi mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.
“Hal ini diharapkan akan menjadi peta jalan Ansor untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Ini menunjukkan komitmen Ansor dalam memanfaatkan potensi diaspora untuk kemajuan Indonesia di masa depan,” tandas Addin.