Jakarta, NU Online
Suasana hening ketika tiga pendekar Pencak Silat NU Pagar Nusa memasuki area panggung International Summit of Moderate Islamic Leaders (Isomil) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (9/5). Semua sorot mata tertuju ke depan.
Di tengah kesunyian itu ketiganya memperagakan jurus-jurus, hingga tiga rekannya yang lain menyusul dengan membawa tiga butir kelapa hijau berikut nampan dan mejanya. Seorang dari mereka kemudian tampak seperti mengisikan kekuatan pada kelapa, lalu mendekati meja. Dan tiba-tiba... “Wushshsh...”
Meja kosong bekas tempat tiga butir kelapa itu melayang-layang seolah ada yang menggotongnya. Seorang pendekar yang bertugas memegangnya pun berlari terseret mengikuti ayunan meja bertaplak hitam itu. Sontak, ruangan ramai dengan gemuruh tepuk tangan hadirin dari kalangan ulama dalam negeri dan mancanegara.
Tamu undangan luar negeri dalam forum internasional yang diinisiasi PBNU ini antara lain datang dari Sudan, Libia, Aljazair, India, Rusia, Maroko, Thailand, Inggris, Senegal, Lithuania, Spanyol, Yunani, Korea Selatan, Yordan, Pakistan, Malaysia, Tunisia, Saudi Arabia, dan lain-lain.
Tak berhenti di situ, tiga pendekar menampilkan atraksi ekstremnya. Masing-masing menguliti kelapa hanya dengan gigi. Di sela pemandangan tak wajar itu, seorang dari keenam pesilat tersebut maju ke depan dengan membawa borgol.
Apakah borgol itu asli?
Borgol disodorkan kepada hadirin. Beberapa ulama luar negeri memeriksa keasliannya dan memastikan bahwa tiada rekayasa, sebelum akhirnya dua belenggu besi itu mengunci dua pergelangan tangan pendekar Pagar Nusa. Dengan berdiri setengah posisi kuda-kuda, sang pendekar berkomat-kamit sembari mempraktikkan beberapa jurus tangan. Sejenak kemudian ia berteriak, “Allaaaaahu akbar...”
“Prakkkk...” Borgol rangkap dua pun pecah berkeping-keping begitu kedua tangan direnggangkan. Gedung yang berada di kompleks Gelora Bung Karno itu kembali riuh dengan aplaus ratusan peserta Isomil. Beberapa orang terlihat mengabadikannya dengan foto dan video.
Suasana atraksi berakhir dengan kejutan saat ketiga pendekar yang dari awal unjuk kesaktian gigi memecah batok kelapa masing-masing. Di dalam tempurung kelapa ternyata terdapat bendera Indonesia, bendera Nahdlatul Ulama, dan bendera berlogo Isomil.
Entah bagaimana proses masuknya ketiga kain itu, yang jelas suara riuh tepuk tangan terdengar semakin keras. Semua tampak bahagia menyaksikan ketiga bendera tersebut dibentangkan. “Ini pemandangan yang keren,” ujar salah seorang peserta. (Mahbib)