Jakarta, NU Online

Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) menggelar Seminar Beasiswa dengan tema Pengembangan Diri untuk Mewujudkan Mimpi Melalui Beasiswa di Gedung Aula Unusia lantai 4, Jl Taman Amir Hamzah, Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (29/7/2024).

Salah satu pembicara pada seminar ini adalah mahasiswa penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dalam negeri Muhammad Khatami. Ia menyampaikan tiga poin utama yaitu alasan berkuliah, alasan memilih beasiswa LPDP, dan tips bisa lolos seleksi beasiswa LPDP.

“Melihat jumlah sarjana yang sedikit di kampung, dapat menjadi alasan pentingnya kuliah bagi teman-teman. Dengan ilmu yang diperoleh ketika kuliah maka akan membuka akses yang sebelumnya tidak terakses mulai dari pengalaman, akses ke masyarakat, pendanaan, dan sebagainya," jelas Khatami.

Ia juga menjelaskan bahwa banyak beasiswa yang bisa diakses. Namun ia memilih beasiswa dari LPDP karena memberikan akses kolaborasi dan melahirkan banyak ahli.

“Pertama, akses kolaborasi yang ada di LPDP. Setelah kita lulus, bahkan sebelum masuk kuliah kita dibina dan dibimbing disatukan dengan orang-orang berbagai kampus. Ketika kita berkolaborasi akan menjadi sesuatu yang potensial karena kita bisa saling tolong-menolong," kata Khatami.

Kedua, pendanaan LPDP sangat besar. Khatami mengatakan bahwa LPDP meng-cover semua pertimbangan nominal yang lebih besar dari beasiswa lain.

"Beasiswa ini didirikan oleh negara kita sendiri dengan latar belakang keresahan mahasiswa yang ingin melanjutkan kuliah namun terbatas oleh biaya,” papar Khatami.

Ia juga menjelaskan manfaat beasiswa LPDP yaitu akan mendapatkan dana SPP, dana pendaftaran, dana tunjangan buku, dana penelitian tesis atau disertasi, dana bantuan seminar internasional, dana bantuan publikasi internasional. Informasi mengenai manfaat LPDP bisa langsung diakses melalui link di sini. 

Lebih lanjut, Khatami memberikan tips agar bisa lolos seleksi beasiswa LPDP. Di antaranya adalah harus memiliki tekad yang kuat, kemampuan bahasa Inggris yang baik, dan pengalaman riset semasa kuliah.

“Pertama, kita harus punya cita-cita yang mulia. Ketika kita punya permasalahan kemudian kita tahu apa yang ingin diselesaikan, kemudian memliki niat yang nekat dan tekad yang kuat. Kedua, punya kemampuan dalam bahasa Inggris. Ketiga, punya pengalaman riset,” jelasnya.

Seminar Beasiswa ini juga menghadirkan Anniza Nurrahma, seorang penerima beasiswa LPDP luar negeri. Ia menjelaskan beberapa alasan harus kuliah di luar negeri.

“Pertama, multicultural exposure. Kalau di luar negeri, pastinya kita akan mendapatkan paparan budaya. Kita bisa mendapatkan banyak resource terkait kondisi negara yang beragam. Kedua, dari segi pendidikan juga memperluas sumber dan kasus serta cara mengembangkan perspektif berpikir,” Jelas Anniza.

Ketiga, jurusan yang spesifik. Anniza mengatakan bahwa kampus-kampus di luar negeri menawarkan jurusan yang lebih spesifik, misalnya ada jurusan mental health dan global public health.

Keempat, jenjang karier. Menurut Anniza, kuliah di luar negeri memiliki nilai plus untuk perkembangan ilmu tertentu, terlebih jika mendalami dalam ilmu yang lebih spesifik yang dapat digunakan untuk suatu perusahaan.

Ia juga menjelaskan bahwa untuk melanjutkan studi dengan beasiswa LPDP diperlukan persiapan kemampuan berbahasa Inggris, prestasi atau publikasi artikel selama S1. Annizah mengatakan, persiapan paling panjang adalah menemukan tujuan, jurusan, dan apa yang akan dilakukan setelah lulus.

"Ketika memiliki niat untuk melanjutkan studi maka usakan untuk jujur kepada diri sendiri dan menikmati setiap proses perjalanannya dengan bahagia walaupun tentunya untuk menggapai hal tersebut tidak mudah," pungkas Anniza.