Jakarta, NU Online
Dalam Al-Qur’an dijelaskan, sesungguhnya Allah dan Malaikat bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Allah pun memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk bershalawat kepada Nabi.
Selain memanjatkan shalawat, biasanya seseorang juga memanjatkan doa untuk Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Ternyata, menurut Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat KH M. Luqman Hakim mengatakan, setiap doa dan salam seseorang kepada Nabi Muhammad merupakan cara tersambung dengan Rahmat Allah.
“Rasulullah SAW adalah representasi Rahmat. Sehingga setiap doa dan salam yang kita panjatkan untuknya merupakan cara kita bersambung dengan Rahmat Allah,” ungkap Kiai Luqman dikutip NU Online, Sabtu (7/7) lewat akun twitter pribadinya @KHMLuqman.
Menurut Pakar Tasawif ini, umat Islam hendaknya mewarisi sifat Rahmat seperti ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad.
“Bagi yang mewarisi kepribadian Rahmat, ia akan melimpahkan Rahmat itu pada sesama hingga di akhirat,” ujar Kiai Luqman.
Penulis buku Jalan Hakikat ini menggambarkan ciri-ciri bukan manusia Rahmat. Secara umum dapat dijelaskan bahwa karakter bukan manusia Rahmat ialah yang menjadikan agama hanya untuk kepentingan pribadi dan hawa nafsunya serta jauh dari nilai-nilai dan substansi agama. (Fathoni)