Cetak Kader Militan dan Profesional, Pergunu Gelar Kaderisasi Formal Angkatan Pertama
Rabu, 15 November 2023 | 14:00 WIB
Penanggung Jawab Kaderisasi Aris Adi Leksono saat menyampaikan sambutan dalam Pembukaan Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama (PKGNU) di Aula Serbaguna Universitas Terbuka (UT) Jalan Pondok Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (10/11/2023). (Foto: dok Pergunu)
Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PP Pergunu) menggelar Pendidikan Kader Guru Nahdlatul Ulama (PKGNU) untuk angkatan pertama. Kegiatan kaderisasi formal di tubuh Pergunu ini merupakan amanah Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga (PD PRT), serta Peraturan Organisasi (PO) Pergunu.
PKGNU diselenggarakan di Aula Serbaguna Universitas Terbuka (UT) Jalan Pondok Cabe Raya, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten, selama tiga hari, Jumat-Ahad (10-12/11/2023).
Penanggung Jawab Kaderisasi Pergunu Aris Adi Leksono menyampaikan, kegiatan kaderisasi formal ini dilaksanakan sebagai ikhtiar cerdas Pergunu untuk mencetak kader-kader yang militan, profesional, berdedikasi terhadap Pergunu, dan bertanggung jawab terhadap profesinya.
Menurut Aris, pelaksanaan kaderisasi formal ini bertujuan agar setiap pengurus dan anggota Pergunu mampu mematuhi dan melaksanakan kebijakan serta visi misi organisasi dengan baik.
"Tanpa dilakukannya kaderisasi sebuah organisasi tidak akan dapat bergerak melakukan tugas keorganisasiannya dengan baik," ujar Aris melalui keterangan tertulis yang diterima NU Online, Rabu (15/11/2023).
Sekretaris Umum PP Pergunu itu berharap, melalui kegiatan kaderisasi ini para pengurus dan anggota Pergunu dapat memiliki loyalitas sekaligus dedikasi terhadap pengembangan organisasi. Untuk itu, kegiatan kaderisasi tersebut wajib diikuti oleh pada kader Pergunu.
“Loyalitas dan dedikasi tidak untuk dirinya sendiri maupun Pergunu tetapi untuk NU, bangsa dan negara. Untuk itu, semua pengurus Pergunu wajib mengikuti kaderisasi formal tersebut sehingga nantinya lahir kader terlatih dan berdedikasi tinggi,” ungkap Aris.
Lebih lanjut ia mengatakan, lima tujuan penting dari pelaksanaan kaderisasi formal ini. Pertama, setiap kader Pergunu diharapkan dapat memiliki wawasan ke-NU-an dan ke-Pergunu-an. Kedua, setiap kader Pergunu memahami keorganisasian (Pergunu) dan keorganisasian profesi pendidik lainnya.
Ketiga, setiap kader Pergunu dapat memahami wawasan kebangsaan dan kebinekaan. Keempat, setiap kader Pergunu dapat memahami nilai-nilai moderasi beragama. Kelima, setiap kader Pergunu diharapkan memiliki jiwa dan mental teacherpreneurship.
Dewan Penasehat PP Pergunu KH As'ad Said Ali menyampaikan bahwa dalam menjalankan organisasi harus mengetahui lawan atau tantangan, serta kekuatan dan kelemahan. Ia juga menekankan untuk tidak merasa kuat sekalipun jumlahnya cukup banyak. Itulah sebuah prinsip yang harus diketahui.
“Dalam menjalankan organisasi kita harus mengetahui lawan dan tantangan, baru setelah itu harus mengetahui solusi setiap menghadapi tantangan. Kita tidak boleh menganggap kita sudah kuat, tetapi kita harus mengetahui kekuatan dan kelemahan kita sebagai ormas. Itulah prinsip yang harus ada pada diri kita,” ungkap Wakil Ketua BIN era Presiden Gus Dur itu.
Hadir pada kesempatan PKGNU Ketua PP Pergunu Bidang Kaderisasi Heri Kuswara, Ketua PP Pergunu Bidang Peningkatan Kompetensi Guru Achmad Faozin, Dewan Pakar Mas’ud Adnan, dan Romi Siswanto mewakili Rektor UT.
Kegiatan PGNU angkatan pertama ini diikuti oleh 100 peserta dari tingkatan PP, PW, PC se-Jabodetabek dan sekitarnya.