Dai Muda Didorong Kuasai Teknologi dan Pahami Derasnya Arus Informasi
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 04:45 WIB
Dai muda harus menguasai IT dan memanfaatkan Teknologi Informasi, media sosial untuk kepentingan dakwah.
Jakarta, NU Online
Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama RI HA Juraidi mengatakan tantangan dakwah sekarang dan akan datang tidaklah mudah, pasalnya cepatnya kemajuan Teknologi Informasi dan derasnya arus informasi.
"Kita sekarang kebanjiran informasi. Dai muda harus mempunyai pendirian dan bekal pengetahuan yang mumpuni," katanya saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional 2020 Forum Komunikasi Dai Muda Indonesia (FKDMI). Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat Jakarta (BBPLM Jakarta), Ciracas, Jakarta Timur pada Jumat (30/10) malam.
Dalam konteks keberagaman, menurut dia banyak masuk paham-paham seperti radikalisme, paham-paham yang mempertentangkan antarkita, memecah belah bangsa. "Oleh karena itu strateginya kita harus mengimbangi dengan konten-konten positif. Dai muda harus menguasai IT dan memanfaatkan Teknologi Informasi, media sosial untuk kepentingan dakwah," katanya.
Banyaknya isme-isme, ajaran-ajaran yang muncul dan sangat berbahaya bagi kesatuan dan persatuan bangsa kita sangat berbahaya bagi keberlangsungan kehidupan beragama dan bernegara, karena selalu mempertentangkan agama dan Negara. "Ini tentu sangat berbahaya dalam kehidupan berbangsa kita yang heterogen, karena bagi kita bahwa agama dan Negara saling menguatkan," imbuhnya.
Ia menambahkan Kementerian Agama mempunyai program unggulan tentang moderasi beragama. Itu adalah sebuah paham, sikap beragama yang mengambil jalan tengah, tidak ekstrem. "Moderasi beragama mempunyai prinsip toleran, menghargai orang lain, keseimbangan dan berwawasan luas," urai H Juraidi.
Ketua Umum FKDMI, Moh Nur Huda mengatakan, Rakernas merupakan forum permusyawaratan yang telah diatur dalam organisasi dan kali ini mengangkat tema Membumikan Islam Rahmatan Lil Alamin, Menjaga Ibu Pertiwi. Rakernas dilaksanakan dari hari Jumat-Ahad, 30 Oktober-1 November 2020 dan diikuti oleh Perwakilan Pengurus Wilayah FKDMI se-Indonesia.
"Selain bahas konsolidasi internal dan bahas peraturan organisasi yang akan diputuskan dalam rakernas, tentu kita akan membahas isu-isu nasional yang penting untuk dibahas bersama-sama baik yang menyangkut keumatan dan kebangsaan," tegas Huda.
Sementara itu, Ketua Panitia Rakernas, Ahmad Andi Wibowo menyampaikan Rakernas kali ini diselenggarakan berbeda dengan situasi biasanya lantaran pandemi Covid-19. Sehingga, penyelenggaraan kegiatan harus disesuaikan dengan protokol kesehatan serta jumlah peserta yang harus dibatasi.
"Peserta yang hadir di forum secara langsung harus mengikuti rapid test terlebih dahulu dan juga diberi masker kain dan hand sanitizer agar tetap dapat menerapkan protokol kesehatan. Panitia juga menerapkan physical distancing di kursi tempat duduk peserta Rakernas," jelas Andi yang juga Ketua FKDMI Bidang Organisasi.
Adapun narasumber yang akan menyampaikan materi dalam Rakernas ini di antaranya H Muhajir Effendy (Menko PMK RI), Taufik Madjid (Plt Sekjen Kemendesa PDTT RI), Kevin Haikal (Staf Khusus Menteri Agama RI), Hindun Anisah (Staf Khusus Menaker RI), dr Rizkiyana Sukandhi Putra (Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI), Abdullah Mas’ud (Kabid OKP Kemenpora RI), HM Hasan Chabibie (Plt Kapusdatin Kemendikbud RI/Plt Ketua Matan), dan Hj Lubenah (Kasubdit Dakwah dan HBI Ditjen Bimas Islam Kemenag RI).
Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Fathoni Ahmad