Nasional

Dalam Perumusan Kurikulum, IPPNU Tekankan Nilai

Selasa, 29 Januari 2013 | 07:12 WIB

Jakarta, NU Online
Dalam perumusan kurikulum baru, Ikatan Pelajar Putri NU, IPPNU mengusulkan penekanan nilai dan materi agama dalam kurikulum baru. Keduanya harus dikedepankan dalam perbaikan kurikulum pendidikan nasional.
<>
Farida Farichah, Ketua Umum PP IPPNU mengatakan perihal tersebut kepada NU Online selepas mengikuti pengajian Tasawuf oleh Kang Said, di Kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (28/1) malam.

“Pemerintah, khususnya Kemendikbud RI perlu menambahkan jam pelajaran agama dan pendidikan budi pekerti. Sebagai bahan ajar, keduanya tetap relevan dalam konteks pendidikan nasional,” kata Farida.

Menurut Farida, alokasi waktu yang cukup untuk dua bahan ajar tersebut, menjadi tantangan khusus bagi Kemendikbud RI dalam perumusan kurikulum. Alokasi yang cukup, akan terlihat hasilnya dalam lima tahun ke depan.

Karena, pendidikan agama dan pengajaran nilai tidak seperti materi pelajaran lain. Kedua pelajaran itu merupakan pendidikan terhadap sikap dan perilaku siswa yang bersangkutan. Sementara, pendidikan sikap tidak serta merta diajarkan lalu dilaksanakan, tetapi membutuhkan bimbingan bersinambung, tegas Farida.

Farida menyatakan, penambahan waktu untuk dua bahan ajar di atas, menjadi ‘PR’ utama bagi dunia pendidikan Indonesia. Peningkatan kualitas karakter pelajar, merupakan soal kekinian yang sangat mendesak.

Alokasi waktu yang cukup untuk dua materi itu, merupakan jalan alternatif dalam mengatasi krisis moral di kalangan pelajar Indonesia. Kecuali itu, pendidikan nilai dan pengajaran agama memang pelajaran mutlak yang akan membentuk pelajar berkarakter, tutup Farida. 

 

Penulis: Alhafiz Kurniawan

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Terkait