David akan Jalani Terapi Stem Cell untuk Tingkatkan Kesadaran
Jumat, 17 Maret 2023 | 08:00 WIB
Crystalino David Ozora terlihat masih sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit. (Foto: Akun twitter @seeksixsuck)
Jakarta, NU Online
Crystalino David Ozora sudah lebih dari tiga pekan menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengalami penganiayaan oleh Mario Dandy Satrio, pada 20 Februari 2023 lalu.
Paman David, Rustam Hatala mengabarkan kondisi keponakannya pada hari ke-24 dirawat di rumah sakit. Ia menuturkan, David akan menjalani terapi stem cell untuk mendukung dan meningkatkan kesadaran kognitif.
Meski begitu, kondisi David makin bagus terutama kesadaran kuantitatif atau gerak motorik, yakni gerakan yang melibatkan otot-otot kecil seperti tangan, jari, dan pergelangan tangan
"Kesadaran kualitatif (kognitif) masih terus berjuang, dan untuk support kesadaran kualitatif karena belum terlihat perkembangan yang signifikan, akan mulai dilakukan terapi stem cell," kata Rustam, Kamis (16/3/2023) kemarin melalui facebooknya.
Rustam menegaskan, perjalanan David untuk benar-benar bisa pulih seperti semula masih sangat panjang. Namun dengan doa-doa yang dilangitkan sampai saat ini cukup berdampak positif bagi kondisi David.
"Sepanjang apa pun jalannya, akan kita tempuh dan lalui. Karena tidak ada yang mustahil bagi kebesaran Allah," kata Rustam.
Menurut Rustam, seluruh kemajuan dan perkembangan David selama menjalani perawatan di rumah sakit ini merupakan kuasa Allah yang menjawab doa dari semua pihak terutama para kiai, sahabat-sahabat Ansor, dan para alumni Pangudi Luhur.
"Alhamdulillah ikhtiar lahir dan batin para kiai dan ulama kita, seluruh sahabat Ansor, seluruh alumni Pangudi Luhur dan tentu saja seluruh masyarakat yang tidak bisa disebutkan satu persatu," katanya.
Mengenal Terapi Stem Cell
Sebagaimana dilansir Klikdokter, terapi stem cell dinilai sebagai prosedur pengobatan yang paling menjanjikan di dunia kedokteran saat ini. Terapi ini diyakini dapat mengatasi berbagai penyakit yang sulit disembuhkan.
Stem cell atau sel punca adalah sel induk yang mempunyai kemampuan untuk memperbanyak diri dan berubah menjadi berbagai jenis sel. Stem cell merupakan satu-satunya sel dalam darah yang mampu meregenerasi tipe sel baru.
Karena itu, pengobatan menggunakan stem cell menjadi terobosan yang berpotensi menyembuhkan berbagai penyakit berat seperti penyakit kronis, penyakit degeneratif, dan penyakit autoimun.
Saat ini, rumah sakit yang memiliki layanan terapi stem cell adalah Rumah Sakit Umum Pusat Dr Cipto Mangunkusumo di Jakarta dan Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo di Surabaya.
Kasus yang paling banyak ditangani yaitu diabetes melitus, nyeri sendi lutut, stroke, penyakit jantung. Kemudian penyakit hati, saraf, dan penyakit darah berbahaya lainnya.
Selain dua rumah sakit di atas, tercatat ada dua laboratorium yang sudah mengantongi izin dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk mengembangkan terapi sel punca darah tali pusat, yaitu ReGeniC milik PT Bifarma Adiluhung (Kalbe Group) di Jakarta serta Laboratorium Dermama milik PT Dermama Bioteknologi di Solo.
Untuk bank penyimpanan sel punca darah tali pusat sendiri didukung ProSTEM atau Prodia StemCell Indonesia, Jakarta.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Permenkes) Nomor 32 Tahun 2018, stem cell yang berbahan baku dari embrio hewan atau tumbuhan tidak diperbolehkan.
Alasannya karena sel punca dari sumber tersebut berisiko menjadi kanker jenis teratoma sebesar 20 persen, potensi penolakan tubuh juga besar, dan dianggap tidak sejalan dengan nilai-nilai etik.
Dengan demikian, sel punca yang kini digunakan berasal dari stem cell dewasa atau jaringan tubuh pasien itu sendiri, seperti sumsum tulang belakang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syamsul Arifin