Nasional

Gus Hilmy dan NU Online Umumkan Pemenang Lomba Menulis Khutbah Jumat

Selasa, 24 Desember 2024 | 11:00 WIB

Gus Hilmy dan NU Online Umumkan Pemenang Lomba Menulis Khutbah Jumat

Poster Lomba Menulis Khutbah Jumat. (Foto: NU Online/Aceng)

Jakarta, NU Online

Katib Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hilmy Muhammad (Gus Hilmy) bekerja sama dengan NU Online mengumumkan pemenang Lomba Menulis Khutbah Jumat Tingkat Nasional dengan tema Pertanian dan Ketahanan Pangan.


Gus Hilmy menyampaikan bahwa tujuan mengadakan lomba adalah untuk mengedukasi para petani dan pedagang melalui khutbah Jumat, sehingga pesan dan amanat para khatib dapat tersampaikan.


“Mereka (petani dan pedagang) terkadang jika dinasihati oleh penyuluh kurang mantap atau kurang yakin. Oleh karena itu kita juga minta para ulama untuk turun menasihati jamaahnya karena persoalan pangan ini menyangkut kita semua,” ujarnya kepada NU Online, pada Selasa (24/12/2024).


Ia juga mengajak para khatib agar ketika khutbah Jumat sebaiknya dilengkapi dengan data dan panduan yang praktis, sehingga jamaah dapat memahami dan menerapkan ilmu yang disampaikan.


“Di samping ada dalil, ada data, tapi juga ada panduan praktis yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Kita ingin menyampaikan kepada para khatib bahwa khutbah yang baik adalah pembukaan, ayat yang dicantumkan ketika mengenai takwa sebaiknya terkait dengan isi khutbah,” katanya.


“Demikian juga kalau ada pengantar, kejelasan isinya, kemudian ada di paragraf akhir seperti kesimpulan dari yang tadi disampaikan,” tambahnya.


Senada, Direktur Utama NU Online Hamzah Sahal menyampaikan bahwa ketakwaan menyangkut banyak hal, terkhusus menjalankan perintah Allah.


“(Menjalankan perintah Allah) itu tak berbatas, termasuk melestarikan lingkungan, mengembangkan alam raya. Itulah salah satu pokok tema lomba penulisan naskah khutbah ini,” ucapnya.


“Khutbah Jumat tidak sekadar mewasiatkan takwa yang ada dalam rukun Islam, tetapi juga rukun kehidupan; mencintai alam, menghormati makanan, mengembangkan lingkungan, dan seterusnya,” lanjutnya.


Hamzah berharap, lomba menulis khutbah ini dapat menguatkan edukasi keislaman yang berkaitan dengan lingkungan dan pangan kepada para jamaah.


Sementara itu, Panitia Lomba Menulis Khutbah Fairuzul Mumtaz menyampaikan, jumlah peserta lomba sebanyak 808 orang yang terdiri dari 667 laki-laki dan 140 perempuan. Peserta lomba itu tersebar di 29 provinsi se-Indonesia.


Berikut pemenang lomba khutbah Jumat:


Juara I: Mawardi (Bengkalis, Riau)  dengan judul Menghargai Makanan: Mencegah Pemborosan dengan Inovasi Kulkas Umum.


Juara II: Muhammad Amin (Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung) dengan judul Bertani sebagai Ibadah, Menanam untuk Masa Depan yang Berkelanjutan


Juara III: Muh. Mursyid Marsuki (Polewali Mandar, Sulawesi Barat) dengan judul Stop Pemborosan Pangan, dan Jaga Pola Konsumsi.


Harapan I: Fikih Ainur Rohim (Situbondo, Jawa Timur) dengan judul Menanam di Bumi, Menuai di Surga.


Harapan II: Arif Purwanto (Karanganyar, Jawa Tengah) dengan judul Makanan Berlimpah, Obesitas, dan Kezaliman.


Harapan III: R Taufiqurrochman (Malang, Jawa Timur) dengan judul Amanah Menghidupkan Lahan Mati melalui Pertanian Organik.


Berikut naskah-naskah yang akan dibukukan dalam buku Khutbah Jumat Pertanian dan Ketahanan Pangan:


Nur Mukhammad Said Nawawi (Kediri, Jawa Timur) dengan judul Menghidupkan Lahan Mati dan Pertanian Organik untuk Kelestarian Lingkungan.


Nadia Shafiana Rahma (Bantul, DIY) dengan judul Memuliakan Pangan, Menghidupkan Kemanusiaan.


Nurul Huda SA (Bantul, DIY) dengan judul Perempuan, Pertanian Berkelanjutan, dan Pangan Sehat Keluarga.


Yohan Fikri Mu'tashim (Blitar, Jawa Timur) dengan judul Menahan Mulut, Mengekang Perut, Merawat Bumi.


Rosidin (Malang, Jawa Timur) dengan judul Regenerasi dan (Re) Islamisasi Generasi Petani Indonesia Berbasis Living Qur’an.


Barden Alfinurin Aufa Hikam (Bantul, DIY) dengan judul Optimalisasi Peran Perempuan Dalam Ketahanan Pangan Keluarga Melalui Pendekatan Holistik.


Bukhori Muslim (Tegal, Jawa Tengah) dengan judul Dampak Isrof Makanan Terhadap Kehidupan.

 

Rafi Dinilhaq (Padang, Sumatera Barat) dengan judul Bertani Sebagai Amal Ibadah Berkah di Dunia Untung di Akhirat.


M Alfa Chair (Bireuen, Aceh) dengan judul Bersyukur Atas Nikmat Pangan dengan Tidak Berperilaku Tabdzir.