Bangun Ketahanan Pangan Harus dengan Pendekatan Ekosistem: Tingkatkan Produktivitas Petani
Senin, 14 Oktober 2024 | 18:00 WIB

Direktur Pemasaran PTPN III Holding Dwi Sutoro dalam Seminar Pendahuluan Konferensi Internasional Humanitarian Islam dan Tantangan Global di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, pada Senin (14/10/2024). (Foto: tangkapan layar Youtube NU Online)
Achmad Risky Arwani Maulidi
Kontributor
 Medan, NU Online
Â
Direktur Pemasaran PTPN III Holding Dwi Sutoro mengatakan bahwa membangun ketahanan pangan perlu menggunakan pendekatan ekosistem.
Hal itu sebagaimana diungkapkan dalam Seminar Pendahuluan Konferensi Internasional Humanitarian Islam dan Tantangan Global di Universitas Sumatera Utara (USU), Medan, pada Senin (14/10/2024).
Â
Dwi mengungkapkan bahwa dalam rentang 1993-2023, Indonesia menjadi negara importir terbesar di dunia. Hal itu, baginya, menjadi PR bagi negara agraris semacam Indonesia.
Â
"Kita katanya negara pertanian dengan produsen besar, lahan yang luas tapi kadang-kadang cabe atau sayur-sayuran kok nggak laku, ya? Apa yang terjadi?" katanya.
Â
Menanggapi itu, ia menyarankan agar pemangku kebijakan mengubah cara pandang dengan pendekatan ekosistem. Dalam pengertian, ia mengajak para pemangku kebijakan untuk memperhatikan dan menjaga proses produksi dari petani itu sendiri.
Perhatian itu perlu diwujudkan dalam rangka meningkatkan produktivitas petani, baik dari segi pendampingan dan pendanaan.
Â
"Pada masa sekarang ini pemerintah harus memperhatikan ekspor-impor dari segi kemampuan petani, daya dukung seperti apa yang harus dilakukan," tegasnya.
Â
Regulasi yang ditujukan kepada petani, lanjutnya, bukan untuk membatasi ruang gerak mereka melainkan untuk mengatur dan mengelola komoditas yang keluar-masuk di Indonesia. Hal itu dapat menjaga keseimbangan antara barang produksi dengan kebutuhan konsumen.
Â
Baca Juga
NU dan Petani, Kini dan Mendatang
Sebelum terakhir, ia mengutip hadis riwayat Imam Muslim yang menyatakan bahwa petani merupakan ujung tombak dari ketahanan atau swasembada pangan. Oleh karena, ia juga menegaskan dan mengajak kepada para hadirin untuk menjaga dan memperhatikan nasib petani terutama dengan pendekatan ekosistem.
Â
sAcara ini dihadiri oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla, Kepala Makara Art UI Zastrouw Al-Ngatawi, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Ibrahim Kholilur Rahman dan sivitas akademika USU.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua