Gus Ulil Sebut Penulis Buku Islam dan Evolusi adalah Orang NU
Kamis, 28 September 2023 | 07:00 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla atau yang kerap disapa Gus Ulil menjadi pembicara dalam acara bedah buku Islam & Evolusi: Imam al-Ghazali dan Paradigma Evolusi Modern di Islamic Book Fair (IBF) yang berakhir pada Ahad (24/9/2023) lalu.
Buku ini merupakan karya Shoaib Ahmed Malik yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh penerbit Rene Islam. Penulis merupakan seorang cendekiawan Muslim modern, seorang doktor kimia yang juga memiliki latar belakang dalam filsafat dan teologi Islam.
Dalam paparannya, Gus Ulil menyebut bahwa Shoaib Ahmed Malik merupakan “orang” NU (Nahdlatul Ulama), salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia. Shoaib, ujar Gus Ulil, dengan tegas mengidentifikasikan dirinya sebagai seorang Muslim yang mengikuti akidah Asy'ariyah, yang merupakan aliran mayoritas di dunia Muslim dunia dan pengagum Imam al-Ghazali.
“Shoaib Ahmed Malik ini kebetulan saja dia ini orang NU. Ini tidak guyon saya. Jadi, Shoaib Ahmed Malik kebetulan dia orang NU karena dia–karena saya mengikuti banyak sekali ceramah dia, buku-buku dia–dia mengatakan terus terang bahwa dia adalah seorang Muslim yang mengikuti aqidah Asy'ariyah, yaitu rumusan aqidah yang merupakan aqidah yang diikuti mayoritas umat Islam sedunia sekarang ini,” jabar Ulil.
“Mengapa saya sebut dia orang NU? Karena aqidah Asy'ariyah diikuti oleh semua orang-orang NU di Indonesia,” imbuh Gus Ulil.
Diskusi tersebut menggambarkan tantangan intelektual yang berkembang dalam masyarakat Muslim Indonesia terkait pemahaman tentang sains khususnya mengenai pemahaman evolusi dan agama, serta bagaimana seorang sarjana Muslim berusaha untuk mengintegrasikan kompatibilitas ilmu pengetahuan modern dengan keyakinan agama mereka.
Gus Ulil juga menyorot tentang buku yang memicu diskusi sengit tentang evolusi di tengah masyarakat Muslim Indonesia selama ini. Menurut Gus Ulil, buku yang paling banyak dibaca tentang hubungan Islam dan evolusi di Indonesia adalah karya Harun Yahya. Namun, Gus Ulil menyoroti kelemahan mendasar dalam buku tersebut,
“Penulisnya bukan seorang ilmuwan dan mutu tulisannya dipertanyakan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa buku Harun Yahya tentang evolusi seolah-olah mencerminkan polemik dan perdebatan yang lebih sering ditemui dalam konteks agama Kristen. Gus Ulil dulu bahkan pernah dihubungi oleh orang terdekat Harun yahya dari Turki yang ingin menjadikannya penyebar buku-buku tersebut di Indonesia.
Gus Ulil menyebutkan bahwa buku Islam & Evolusi ini merupakan yang pertama kali ditulis oleh seorang sarjana Muslim modern dengan serius tentang relasi Islam dan teori evolusi. Penulis buku tersebut adalah Shoaib Malik, seorang doktor kimia yang juga memiliki latar belakang dalam filsafat dan teologi Islam.
Menurut Gus Ulil, Shoaib memiliki pemahaman yang mendalam tentang evolusi dan pandangan Islam, menjadikannya sebagai salah satu sarjana Muslim pertama yang berani menanggapi teori evolusi secara serius.
“Shoaib punya dua kaki yang kuat dalam dua bidang ini (sains dan agama) sekaligus.” Gus Ulil mengapresiasi dan amat berterima kasih kepada penerbit Rene Islam yang menerbitkan terjemahan buku yang ia anggap sangat penting ini.
Selain Gus Ulil, acara bedah buku juga menghadirkan pembicara lainnya yakni Wawan Kurniawan, pengajar fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama diskusi, buku yang menjadi pusat perbincangan ini dipuji karena ditulis secara sistematis, meskipun beberapa peserta mencatat bahwa buku tersebut mungkin terlalu kaku dalam pendekatan tertentu.
Ada juga catatan tentang kedalaman pembahasan tentang Imam Al-Ghazali sebagai seorang teolog, bukan seorang sufi, yang mungkin memerlukan penyesuaian lebih lanjut mengenai ruh dalam konteks teori evolusi.