Gusdurian Malang Raya Serahkan Bantuan untuk Korban Tragedi Kanjuruhan
Rabu, 5 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Relawan Gusdurian Peduli menyusuri gang-gang kecil di Malang untuk menemui langsung keluarga korban di rumah duka. (Foto: Gudurian Malang Raya)
Malang, NU Online
Sejumlah relawan Gusdurian Peduli di Malang Raya melawat pada keluarga korban tragedi Kanjuruhan sejak Senin (3/9/2022). Para relawan yang berasal dari berbagai lintas iman dan lintas komunitas ini terlihat menyusuri gang-gang kecil di Malang untuk menemui langsung keluarga korban di rumah duka.
"Tujuan utama dari lawatan ini adalah untuk menyampaikan rasa bela sungkawa dan sekaligus menyerahkan santunan sebagai bentuk tali asih dari Gusdurian Peduli kepada keluarga korban," ungkap Ketua Gusdurian Peduli, Aak Abdullah Al-Kudus kepada NU Online, Selasa (4/10/2022).
Santunan ini, imbuhnya, berasal dari orang-orang yang berdonasi kepada Gusdurian Peduli melalui link www.kitabisa.com/solidaritaskanjuruhan atau melalui transfer langsung ke rekening Yayasan Jaringan GUSDURian Peduli di BCA nomor rekening 8610603999 dengan kode transfer “10”.
Gerakan ini menurutnya bentuk solidaritas dari Gusdurian Peduli karena kejadian di Kanjuruhan merupakan bencana kemanusiaan dengan jumlah korban yang sangat mencengangkan.
“Boleh dibilang ini merupakan bencana terbesar kedua setelah Erupsi Semeru," Kata Gus A’ak, sebutan akrab pria ini.
Rencananya, Gusdurian Peduli akan melawat ke semua korban meninggal dunia maupun korban luka-luka baik yang ada di Malang Raya maupun yang ada di kota-kota lain.
“Kami sudah mengontak para relawan kami di semua kota yang terdapat korban dari tragedi ini. Dan mereka akan melawat ke semua rumah korban untuk sekaligus menyalurkan bantuan,” kata Gus A’ak.
Bentuk relawan
Untuk mempercepat proses penyaluran santunan, Gusdurian Peduli membentuk 4 koordinator lapangan yang masing-masing tim terdiri dari 5-10 orang orang relawan. Adapun kendala yang dialami oleh para relawan dalam menyalurkan bantuan ini menurutnya yakni data korban yang masih belum fiks.
"Beberapa alamat korban yang dikunjungi oleh relawan ternyata tidak sesuai. Termasuk adanya nama korban yang sama atau dobel. Namun demikian sampai berita ini diturunkan, para relawan Gusdurian Peduli terus melakukan verifikasi data melalui jaringan yang ada di Malang Raya maupun yang ada di luar Malang Raya, seperti di Tulungagung, Blitar, Probolinggo dan lain-lain," terangnya.
Mencari data korban jiwa
Lebih lanjut Gus Aak mengatakan, lawatan kepada keluarga korban ini sekaligus sebagai bentuk assessment untuk menentukan bantuan lanjutan jika dirasa diperlukan, semisal bantuan psikososial untuk korban yang mengalami trauma atau bentuk bantuan lain yang relevan dengan kondisi korban dan sesuai dengan kemampuan Gusdurian Peduli.
"Sementara ini bantuan sudah diberikan kepada 19 keluarga korban," ungkapnya.
Koordinator Program Gusdurian Peduli, Yuska Harimurti yang juga hadir di Malang menyampaikan bahwa di mana terjadi bencana alam maupun bencana kemanusiaan Gusdurian Peduli akan berupaya hadir untuk membantu tanpa membedakan suku, agama dan ras.
“Bagi kami tidak penting apapun agama dan sukunya, jika orang tersebut adalah korban dari tragedi ini, maka wajib bagi kami untuk membantunya semampu kami,” tegas Yuska.
Kontributor: Suci Amaliyah
Editor: Fathoni Ahmad