Matraman, NU Online

Setelah pembahasan tata tertib sidang yang berlangsung Kamis (23/11) malam, mulai hari ini, Jumat (24/11) pagi hingga Sabtu (25/11) persidangan Munas/Konbes NU mulai berjalan.

Persidangan menggunakan 4 lokasi yang berbeda dan terbagi dalam komisi-komisi.

Komisi Bahtsul Masail persidangan dilangsungkan di Pondok Pesantren Darul Falah, Jl Banda Seraya Pagutan, Kota Mataram. Ketua Komisi Bahtsul Masail adalah KH Mujib Qolyubi.

Persidangan Komisi Rekomendasi dilakukan di Pondok Pesantren Darul Qur'an Jl Raya TGH Saleh Hambali, Lombok Barat. Ketua Komisi Rekomendasi yaitu H. Masduki Baidlawi.

Berikutnya di Pondok Pesantren Al-Halimi, Jl Raya Sesela, Lombok Barat  berjalan Komisi Program dengan Syahrizal sebagai ketuanya.

Sementara Pondok Pesantren Nurul Islam, Jl Swasemba, Kota Mataram menjadi lokasi persidangan Komisi Organisasi, dan H Andi Najmi bertindak sebagai Ketua komisi ini.

Persidanga-persidangan tersebut akan mencari solusi dari 18 persoalan yang merupakan seleksi dari 77 persoalan yang diusulkan dalam diskusi terpusat sebagai agenda Pra-Munas NU 2017.

(Baca: Munas Konbes NU 2017 Cari Slusi 18 Persoalan)

Mengutip Ketua Munas Konbes NU 2017, Robikin Emhas pada konferensi pers jelang pembukaaan Munas Konbes, Kamis (23/11) kedelapanbelas persoalan tersebut diputuskan agar hasilnya bisa dimanfaatkan untuk masyarakat luas.

Pembahasan kedelapanbelas persoalan juga dilakukan dengan melibatkan para kiai sepuh dan berkompeten. Para kiai tersebut dimiliki NU dan banyak tersebar di berbagai pesantren serta wilayah, dan pada Munas Konbes NU ini dihadirkan untuk menyelesaikan beragam persoalan. Para kiai tersebut meminjam istilah Gus Dur, adalah perpustakaan berjalan. (Kendi Setiawan)